Dalam upaya memberikan dukungan dan memfasilitasi keluarga korban, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah mendirikan tenda posko Crisis Center di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Posko ini menjadi titik sentral bagi sanak saudara yang dengan cemas menanti hasil identifikasi jenazah dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim, menyusul tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo.
Kabiddokes Polda Jatim Komisaris Besar M. Kusnan Marzuki menegaskan komitmen tersebut, menyatakan dalam keterangan tertulis pada Ahad, 5 Oktober 2025, bahwa tenda posko telah disiapkan khusus untuk keluarga yang menantikan hasil identifikasi. Sejak Jumat malam, 3 Oktober 2025, banyak keluarga memilih untuk menginap di posko tersebut, mencari kedekatan dengan informasi terbaru. Hingga Sabtu pagi, pihak kepolisian telah menerima total sembilan kantong jenazah korban, mengindikasikan skala musibah yang terjadi.
Untuk mempercepat proses krusial ini, Kusnan secara khusus menghimbau agar keluarga korban dapat memberikan dukungan berharga kepada Tim DVI. Bantuan tersebut berupa pengiriman foto terakhir, swafoto (selfie), serta rekam medis para korban, yang sangat vital dalam upaya pencocokan data antemortem dan postmortem.
Tragedi pilu ini menimpa bangunan empat lantai di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang tiba-tiba ambruk pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Musibah mengerikan ini terjadi saat puluhan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah di lantai dasar bangunan. Data awal yang mengejutkan menyebutkan bahwa lebih dari 50 santri tewas akibat insiden tragis ini.
Baca: Fakta-fakta Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Menanggapi bencana ini, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Nanang Avianto sebelumnya telah menyatakan adanya dugaan kelalaian yang melatarbelakangi peristiwa ambruknya Ponpes Al-Khoziny. Penyelidikan mendalam terhadap kasus ini akan dimulai setelah seluruh proses evakuasi korban rampung sepenuhnya. “Indikasi awal penyebab runtuhnya bangunan akan dijelaskan oleh tenaga ahli agar valid secara ilmiah,” jelas Nanang pada Ahad, sembari meminta kesabaran publik selagi fokus utama masih pada evakuasi korban.
Nanang menekankan bahwa kesimpulan terkait dugaan kelalaian konstruksi hanya dapat ditarik oleh para ahli yang berkompeten. Dalam rangka penyelidikan, pihak kepolisian telah memanggil sejumlah saksi, yang sebagian besar adalah santri dari pondok pesantren tersebut. Lebih lanjut, sebuah surat dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jatim tertanggal 2 Oktober 2025, mengkonfirmasi bahwa penyidik Unit II Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim tengah mengusut dugaan tindak pidana menghilangkan nyawa orang dan pelanggaran terkait bangunan gedung.
Salah satu saksi yang dipanggil adalah Shaka Nabil Ichsani, yang dimintai keterangan di Polda Jatim pada Jumat untuk menyerahkan dokumen-dokumen terkait perkara ini. Penyidik Polda Jatim Ajun Komisaris Edi Iskandar membenarkan pemanggilan tersebut, menyatakan kepada Tempo pada Sabtu, 4 Oktober 2025, “Benar. Kami panggil sebagai saksi.”
Artikel ini disusun dengan kontribusi dari Hammam Izzudin dan Hanaa Septiana dari Surabaya.
Ringkasan
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah mendirikan tenda posko Crisis Center di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk memfasilitasi keluarga korban ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo. Kabiddokes Polda Jatim Kombes M. Kusnan Marzuki menghimbau keluarga korban agar memberikan foto terakhir dan rekam medis untuk membantu proses identifikasi Tim DVI. Tragedi ini terjadi pada 29 September 2025, saat bangunan empat lantai ambruk dan menewaskan lebih dari 50 santri.
Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto menduga adanya kelalaian dalam insiden tersebut, dan penyelidikan mendalam akan dimulai setelah seluruh evakuasi korban rampung. Polda Jatim melalui Direskrimsus kini mengusut dugaan tindak pidana menghilangkan nyawa orang dan pelanggaran terkait bangunan gedung. Sejumlah saksi, termasuk santri, telah dipanggil untuk dimintai keterangan dalam rangka penyelidikan.
JogloNesia Informasi Jogja Solo Indonesia