Cara Budidaya Ikan Lele dalam Drum

Cara Budidaya Ikan Lele dalam Drum (Ictalaurus punctatu)

Budidaya ikan lele sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu yang mana usaha ini menjadi suatu kegiatan di Amerika pada tahun 1040. Bahkan lebih dari 200.000 ton ikan lele diproduksi di 59.000 hektar kolam penangkaran pada tahun 1993 lalu. Namun kini ada yang lebih praktis yakni budidaya ikan lele dalam drum.

Di Indonesia sendiri, kebutuhan daging dari ikan lele semakin mengalami peningkatan dan hampir setiap pasar tradisional ada pedagang yang menjual ikan lele segar. Karna itulah, usaha budidaya ikan lele menjadi salah satu primadona yang banyak dilakukan oleh masyarakat.

Beberapa tahun yang lalu, terjadi lonjakan yang cukup besar dalam produktivitas karena penggunaan pakan seimbang yang lebih baik, pengobatan penyakit, tingkat kepadatan ikan per meter kubik air yang lebih tinggi dan juga proses pengendalian kualitas air yang lebih efisien. Dengan perkembangan teknologi ini memungkinkan pendapatan yang lebih besar, karena biaya produksi yang dapat ditekan dan penambahan area budidaya.

Budidaya ikan lele biasanya dilakukan di kolam, tambak atau bahkan juga bisa didalam tong atau drum bekas. Beberapa kolam yang model baru juga tersedia yakni dengan menggunkan terpal. Namun, dalam kesempatan ini, kita akan mengulas bagaimaan cara budidaya ikan lele dalam tong, mengingat cara ini lebih praktis dan bisa dilakukan untuk industri rumahan.

Budidaya Ikan Lele Dalam Drum Plastik

Untuk proses ini, saran terbaik adalah dengan menggunakan drum plastik karena ada beberapa kelebihan jika dibanding dengan drum kaleng. Yakni, lebih awet, bebas karat dan juga lebih ringan. Untuk drum sendiri lebih bagus menggunakan ukuran volume 200.

Persiapan Drum Untuk Budidaya Lele

Setelah Anda mendapatkan drum yang bisa Anda beli di dari bekas kemasan bahan kimia, silahkan cuci bersih drum tersebut. Namun, sebelumnya Anda bisa membuat lubang dibagian samping berbentuk segi 4. Beberapa orang juga ada yang membuat lubang dibagian atas, namun tentunya jumlah bibit yang nantinya digunakan berbeda.

Untuk yang lubang samping, memiliki kapasitas pembiakan lebih banyak dibandingkan dengan yang lubang atas karena yang lubang samping lebih luas secara horisontal.

Tambahkan Pupuk

Mungkin terkesan Aneh ditelinga Anda, kok bisa memelihara lele menggunakan pupuk. Ya, benar sekali. Pupuk ini digunakan untuk menumbuhkan beberapa bakteri baik atau plankton dan juga biota air lainnya. Ini sangat bagus untuk kehidupan lele dimasa mendatang karena bisa menjadi makanan yang bergizi buat bereka.

Selain itu, zat kimia yang tidak masih menempel di dinding drum dapat diserap dengan pupuk ini. Namun, pupuk yang digunakan adalah pupuk kiandang kering yang berasal dari kotoran kambing atau sapi.

Untuk drum dengan ukuran 200 liter, Anda cukup menggunakan kotoran atau pupuk kering sebanyak 0,25 kg. Proses pengerjaannya adalah dengan mencampur pupuk dengan tanah lalu masuukan dalam drum dan isi dengan dengan ketinggian tidak lebih dari 50 cm.

Selanjutnya, diiamkan sekitar 2 minggu atau setidaknya biota air mulai bermunculan dan tumbuh subur disana.

Tambahkan Air

Jika proses diatas sudah Anda lewati dan biota sudah ada, lanjut dengan pengisian air. Anda bisa menggunakan air sumur atau air sungai namun pastikan air tidak tercapur dengan bahan kimia.

Untuk jumlah air yang bisa Anda masukkan cukup setinggi 1/2 dari tinggi drum yang Anda gunakan, atau maksimal ketinggian adalah 3/4 dari tinggi drum. Lanjut mendiamkan sampai air PH air sesuai dengan anakan ikan lele, namun untuk mempercapat proses ini, ANda bisa menambahkan denmgan EM4 kedalam drum tersebut.

Jika warna air kolam sudah berubah menjadi agak gelap, itu pertanda kolam sudah siap untuk digunakan dalam pembudidayaan lele dengan memasukkan anakan lele.

Bibit Lele

Jika Anda sudah siap membeli bibit lele, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk kualitas bibit lele yang baik. Sebaiknya, pilih bibit lele yang tidak cacat dan sehat.

Biasanya, mereka bergerak sangat lincah dan berenang menelusuri seluruh kolam pemijahan. Selain itu, kulit mereka mengkilap dan tidak terdapat bercak berwarna putih dan ukuran mereka sama.

Usahakan jangan memasukkan benih dengan ukuran yang berbeda karena ikan ini termasuk kanibal yang mana akan memangsa saudaranya sendiri. Biasanya, pedagang sudah menyortir bibit lele ini sesuai dengan ukuran mereka.

Memasukkan Benih

Benih lele yang Anda beli dari peternak, biasanya dibungkus dengan plastik transparan. Nah, saat memasukkkan ke dalam kolam Nda, jangan langsung membuka ikatan plastik tersebut.

Saran terbaik adalah dengan memasukkan semuanya baik lele dan wadahnya saat masih tertutup atau tanpa membuka tali. Hal ini bertujuan untuk menyamakan suhu air dalam plastik dengan yang ada didalam kolam. Proses ini biasanya membutuhkan waktu antara 15 hingga 30 menit, jadi sambil menunggu Anda bisa mengamati apakah ada bibit lele yang kurang sehat.

Setelah suhu mulai sama, buka ikatan dan cukup miringkan sampai air dalam plastik menyatu dengan air kolam. Namun, jangan langsung mengangkat plastik, biarkan bibit lele keluar dengan sendirinya agar mereka tidak stres, karena mereka butuh adaptasi dengan lingkungan barunya.

Perlu Anda ingat, bahwa untuk drum ukuran 200 liter, disarankan untuk tidak menambahkan bibit lebih dari 200 ekor, karena ini akan sulit dikontrol dan bisa mengakibatkan lele mati. Angkat dan buang bibit lele yang mati sesegera mungkin.

Makanan Ikan Lele

Hal yang paling menyenangkan dalam budidaya ikan lele ini adalah saat memberinya makan. Mereka biasanya akan menghabiskan makanan dengan lahap dan berebut satu dengan lainnya. Untuk menghindari terjadinya kurang pemerataan terhadap makanan, sebnaiknya silahkan Anda memberi mereka makanan setiap hari minimal 3 kali dalam sehari.

BIarkan mereka makan apapun yang bisa mereka makan selama 20 hingga 30 menit dan makanan harus mengandung semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mereka. Ada sejumlah makanan instan yang dijual dipasaran yakni pelet dimana ini mengandung 32 persen protein. Namun, untuk anakan lele, sebaiknya gunakan pelet yang mengandung protein sebesar 36 persen selama satu bulan awal untuk masa pertumbuhan mereka.

Tidak ada keterampilan khusus dalam hal memberi mereka makan, hanya saja dibutuhkan ketekunan dan waktu yang tepat. Juga, jangan sampai membiarkan makanan tersisa karena ini akan mencemari air kolam. Jadi berikan pelet ini sedikit demi sedikit dan pastikan semua bisa habis dimakan.

Pakan merupakan hal yang sangat vital dalam proses budidaya lele, mengingat ikan ini begitu banyak menghabiskan makanan. Jika Anda berencana memelihara lele untuk tujuan komersil, maka Anda harus menyiapkan pakan tambahan diluar pelet. Hal ini untuk menghemat biaya yang dikeluarkan dimana harus ada keuntungan yang Anda peroleh.

Beberapa pakan tambahan bisa and abuat sendiri seperti dengan mengggunakan keong atau bekicot yang dicacah dan dicampur dengan tepung bekatul, menambahkan beebrapa daun daunan seperti kangkung atau daun pepaya yang dicacah.

Perawatan Ikan Lele

Usahakan untuk menjaga kolam Anda sehat, karena dengan kolam yang sehat, hewan ternak Anda akan bahagia. Selain itu, kolam yang kotor justru akan menimbulkan bau yang tidak sedap yang mana ini adalah sumber penyakit bagi kita.

Untuk itulah, proses pemberian pakan jangan berlebihan atau tersisa. Selain itu, kontrol juga kondisi air dalam kolam dimana tingkat PH yang baik antara 6.5 sampai dengan 9. Ketika Anda berusaha untuk menjaga lingkungan pengembangbiakan yang sehat, hewan ternak Anda juga akan mengembangkan sistem kekebalan yang lebih kuat, dimana ini berguna untuk melawan terjangkitnya penyakit dan juga stres.

Pemanenan

Masa masa pemeliharaan sudah lewat dan musim panen bisa Anda lakukan setelah 3 bulan perawatan. Ini memang lebih cepat jika dibandingkan dengan budidaya lebah madu. Anda bisa memanen dengan cara mengambilnya menggunakan serok jaring atau langsung menguras kolam tersebut. Hanya saja, sebaiknya gunakan sarung tangan pelindung untuk menghindari luka akibat terkena sirip ikan lele yang runcing.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Kolam Drum

Setiap metode tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Baik budidaya di kolam, tambak mapun dengan kolam terpal dan juga drum plastik. Dan berikut ini kita urai satu persatu apa saja mereka itu:

Kelebihan Budidaya Ikan Lele Dalam Drum

Tidak Butuh Ruang Besar: Anda bisa meletakkan dimana saja drum ini selama itu terhindar dari predator dan tangan tanagn jahil yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, di taman yang sempit pun bisa selama drum ini bisa and aletakkan. Akan lebih baik lagi jika Anda menempatkan dan menata sedemikaian rupa di taman teras Anda. Tambahkan beberapa tanaman air seperti enceng gondok untuk menambah keindahan taman Anda.

Menghemat Waktu Pekerjaan: Proses pembuatan kolam dari drum ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Berbeda dengan menggunakan tambak atau kolam semen yang harus menggali dan mebuat bangunan sedemikian rupa.

Proses Pemanenan Lebih Mudah: Karena volume drum yang tidak begitu besar, maka proses pemanenan juga lebih mudah dan cepat. Bahkan, Anda cukup dengan membuka saluran pembuangan untuk mengurasnya untuk proses panen masal.

Kekurangan Budidaya Ikan Lele dalam Drum

Air Sulit Terkontrol: Metode budidaya ikan lele di drum membutuhkan air yang sedikit, sehingga air yang ada dalam drum lebih cepoat kotor dan tercemar dari sisa makanan. Untuk mengatasi hal ini, jaga air agar tetap sehat buat ikan. Anda bisa membuang sebagian air yang ada dikolam dan menambahkannya dengan air yang lebih bersih.

Tinggi Tingkat kematian: Karena kolam yang sempit, ruang gerak ikan lele jadi terbatas. Hal ini sering menjadikan lele stres dan mengalami kematian. Pemberian pakan yang memenuhi gizi dan nutrisi yang dibutuhkan dangat berperan menjaga kondisi kekebalan ikan lele.

Nah, itulah cara bagaimana budidaya ikan lele di drum yang bisa Anda apliaksikan untuk taman teras Anda. Semoga bermanfaat dan menjadikan inspirasi dalam beternak lele sendiri di rumah.