IHSG Terkoreksi 0,65% ke 8.361, Top Losers LQ45 AADI, INCO dan BRPT, Selasa (18/11)

JogloNesia, JAKARTA – Setelah dibuka dengan optimisme di awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru harus menutup perdagangan di zona merah. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui RTI menunjukkan bahwa IHSG terkoreksi cukup dalam, yakni sebesar 0,65% atau terpangkas 54,95 poin, hingga mencapai level 8.361,92 pada penutupan perdagangan hari Selasa (18 November 2025).

Advertisements

Tekanan terhadap IHSG terasa kuat dengan penurunan yang melanda sebagian besar sektor. Dari total 11 sektor yang ada di BEI, 10 di antaranya mengalami penurunan. Sektor energi menjadi yang paling terpukul dengan penurunan sebesar 2,22%. Selanjutnya, sektor barang konsumer non primer menyusul dengan penurunan 1,61%, diikuti oleh sektor barang baku (1,32%), perindustrian (1,12%), dan transportasi (0,78%).

Sektor teknologi juga tak luput dari tren negatif dengan penurunan 0,65%, disusul sektor kesehatan (0,60%), infrastruktur (0,36%), barang konsumer primer (0,33%), dan keuangan (0,21%). Di tengah sentimen negatif ini, hanya sektor properti dan real estate yang berhasil mencatatkan penguatan signifikan sebesar 2,40%.

Secara keseluruhan, aktivitas perdagangan di BEI cukup ramai dengan total volume mencapai 40,56 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 19,48 triliun. Meskipun demikian, sentimen pasar cenderung negatif, tercermin dari jumlah saham yang melemah (230 saham) yang lebih banyak dibandingkan saham yang menguat (418 saham), sementara 162 saham lainnya stagnan.

Advertisements

Pada sesi I perdagangan hari Selasa (18/11), IHSG sempat turun 0,38% ke level 8.384. Beberapa saham yang menjadi *top losers* dalam kelompok LQ45 meliputi AADI, MDKA, dan BRPT.

Berikut adalah daftar saham-saham yang menjadi *top losers* di kelompok LQ45:

1. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) merosot 8,57% ke harga Rp 8.000 per saham.
2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 5,12% ke harga Rp 3.890 per saham.
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terkoreksi 5,04% ke harga Rp 3.580 per saham.

Di sisi lain, terdapat pula sejumlah saham yang berhasil mencatatkan kenaikan harga dan menjadi *top gainers* di kelompok LQ45. Pada pagi hari Selasa (18/11), saham JPFA, CPIN, dan EMTK menjadi yang terdepan dalam daftar *top gainers* LQ45.

Berikut adalah daftar saham-saham yang menjadi *top gainers* di kelompok LQ45:

1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melonjak 5,49% ke harga Rp 1.345 per saham.
2. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 1,95% ke harga Rp 4.700 per saham.
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menguat 1,65% ke harga Rp 370 per saham.

Ringkasan

Pada hari Selasa, 18 November 2025, IHSG ditutup terkoreksi 0,65% ke level 8.361,92. Sebagian besar sektor mengalami penurunan, dengan sektor energi mencatat penurunan terbesar. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan volume 40,56 miliar saham dan nilai transaksi Rp 19,48 triliun, namun sentimen pasar cenderung negatif.

Saham-saham yang menjadi *top losers* di kelompok LQ45 meliputi AADI, INCO, dan BRPT, sementara *top gainers* diisi oleh AKRA, CPIN, dan SCMA. Secara keseluruhan, dari 11 sektor yang ada, hanya sektor properti dan real estate yang mencatatkan penguatan.

Advertisements