BNPB: Korban meninggal akibat banjir Sumatera jadi 961 orang

JUMLAH korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi Sumatera terus bertambah. Hingga Senin, 8 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat jumlah korban meninggal yang telah ditemukan jasadnya sebanyak 961 orang.

Advertisements

BNPB menyampaikan jumlah itu adalah total korban di tiga provinsi terdampak bencana, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Selama pencarian hari Senin ini, tim pencari gabungan menemukan puluhan jenazah.

Tim gabungan itu terdiri dari Badan SAR Nasional atau Basarnas, BNPB, hingga relawan. “Hari ini per pukul 16.00 WIB, tim yang dipimpin Basarnas dan didukung tim dukungan menemukan 40 jenazah,” kata Kepala Pusat Data, Komunikasi, dan Informasi BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers daring Senin ini.

Dari 40 jenazah itu, kata Abdul, 23 jenazah ditemukan di Aceh, 9 jenazah ditemukan di Sumatera Utara, dan 8 lainnya di Sumatera Barat. Dengan begitu, jumlah total korban meninggal di Aceh menjadi 389 orang, di Sumatera Utara menjadi 338 orang, dan di Sumatera Barat menjadi 234 orang.

Advertisements

Lewat upaya pencarian hari ini, BNPB mencatat jumlah korban hilang berkurang menjadi 293 orang dari 392 di hari sebelumnya. “Tim gabungan di lapangan akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin agar jumlah korban yang saat ini masih hilang bisa kita minimalkan, bisa kita reduksi sesedikit mungkin,” ujar Abdul Muhari.

Abdul Muhari juga menyampaikan ucapan duka untuk korban meninggal dan keluarga mereka. “Sekali lagi empati dan simpati mendalam bagi saudara-saudara kita keluarga korban,” tuturnya.

Selain BNPB, Basarnas juga menyampaikan laporan jumlah korban meninggal dari banjir Sumatera. Angka yang dilaporkan Basarnas lebih tinggi dari BNPB dengan 974 orang tewas per Senin, 8 Desember 2025. Angka korban jiwa dari kedua lembaga bisa lain karena perbedaan cara identifikasi jenazah dan bagian tubuh yang ditemukan.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan pencarian korban yang memasuki pekan kedua pascabencana memiliki kendala di lapangan. Pasalnya, korban-korban yang dinyatakan hilang jasadnya sulit diidentifikasi akibat perubahan struktur tubuh mereka.

“Saat ini memang kendala yang dihadapi di lapangan bahwa dengan kurun waktu lebih dari 10 hari, memang korban-korban yang ditemukan ini kebanyakan sudah berubah struktur,” kata Syafii dalam rapat kerja bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, pada Senin, 8 Desember 2025.

Pilihan Editor: Cerita di Balik Kelabakan Pemerintah Merespons Banjir Sumatera

Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Advertisements