
LEMBAGA Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menilai program makan bergizi gratis (MBG) gagal dikelola pemerintah secara profesional. Salah satu buktinya, menurut LBH Jakarta, adalah insiden mobil MBG yang menabrak sejumlah siswa di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis pagi ini, 11 Desember 2025.
LBH Jakarta menilai kecelakaan mobil itu bukan sekedar insiden tunggal atau peristiwa yang bisa direduksi hanya sebagai kesalahan individu. “Peristiwa ini adlaah konsekuensi dari tata kelola program MBG yang kacau, tidak profesional, dan mengabaikan keselamatan warga, terutama anak,” kata pengacara publik LBH Jakarta, Abdul Rohim Marbun, dalam keterangannya pada Kamis 11 Desember 2025.
Abdul Rohim menyebut negara belum dapat menerapkan standar, pengawasan, hingga kontrol yang memadai untuk program MBG. “Sehingga hari ini anak-anak harus membayar harga atas kelalaian kebijakan tersebut,” tuturnya.
Abdul menyebut peristiwa ini menambah catatan buruk program MBG yang merupakan unggulan Presiden Prabowo Subianto ini. Dia merujuk kepada kasus-kasus keracunan MBG yang terjadi di sejumlah sekolah dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga November 2025, atau 11 bulan setelah program MBG berjalan, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat ada 211 kasus keracunan pangan yang berkaitan dengan MBG. Sementara korbannya mencapai 11.640 orang.
LBH Jakarta menilai kasus-kasus keracunan massal hingga kecelakaan mobil MBG bukan sekedar masalah teknis. Problem ini, kata Abdul Rohim, adalah masalah sistemik. “Kejadian ini semakin menunjukkan adanya kegagalan Pemerintah dalam merancang dan melaksanakan program populis ini, serta tanpa diikuti adanya evaluasi kebijakan,” ucapnya.
Lembaga ini pun mendesak pemerintah menghentikan terlebih dahulu program MBG untuk evaluasi. “Negara wajib menghentikan sementara operasional MBG sampai seluruh standar keselamatan dipenuhi,” kata Abdul Rohim.
BGN, pelaksana program MBG, memastikan tidak ada korban meninggal dalam insiden mobil yang menabrak pagar sekolah dan sejumlah murid di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis pagi, 11 Desember 2025.
Pernyataan ini menepis kabar yang sempat beredar bahwa dua murid tewas akibat kejadian tersebut. “Tidak ada. Tidak ada korban meninggal,” ujar Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, saat dikonfirmasi pada Kamis, 11 Desember 2025.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 06.39 WIB itu melukai 18 orang, terdiri dari 17 murid dan satu guru. Mobil yang dikemudikan AI, 34 tahun, warga Kalibaru, tiba-tiba menerobos pagar dan melaju ke arah lapangan tempat para siswa mengikuti kegiatan literasi pagi sebelum masuk kelas.
Polisi telah membawa sopir mobil MBG tersebut untuk pemeriksaan. Kendaraan yang terlibat merupakan armada MBG milik SPPG RW 03 Kalibaru dengan nomor polisi B 2093 UIU.
Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: BGN Khawatir Siswa Trauma usai Insiden Kecelakaan Mobil MBG
JogloNesia Informasi Jogja Solo Indonesia