
INSIDEN penembakan mengguncang Pantai Bondi, Sydney Australia yang menyasar umat Yahudi di sana pada Minggu, 14 Desember 2025. Sebanyak 15 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Di tengah tragedi tersebut, seorang pria dengan berani menaklukan salah satu penembak ketika akan menyerang warga sipil. Pria bernama Ahmed al Ahmed tersebut dipuji sebagai pahlawan oleh warga Australia karena dengan cepat merebut senjata dari pelaku teror.
Rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial yang dilansir dari NDTV menunjukkan pria tak bersenjata itu menaklukkan salah satu pelaku saat tembakan dilepaskan ke arah warga sipil. Tindakan Ahmed yang merupakan seorang Muslim itu, diyakini telah menyelamatkan banyak nyawa.
Video berdurasi 15 detik itu menunjukkan pria tersebut bersembunyi di balik mobil-mobil yang terparkir sebelum berlari ke arah pelaku penembakan dari belakang. Dia mencengkeram lehernya, merebut senapannya, dan memaksa pria itu jatuh ke tanah, sebelum mengarahkan senjata itu kembali ke arahnya.
Ahmed al Ahmed adalah seorang Muslim, penjual buah dan berusia 43 tahun. Ia dilaporkan menderita dua luka tembak selama serangan tersebut.
Ahmed dijadwalkan menjalani operasi malam itu juga. Ia dilaporkan tidak memiliki pengalaman dengan senjata api dan hanya sedang berjalan melewati area itu ketika ia memutuskan untuk turun tangan.
Di dunia maya, ia banyak dipuji atas keberanian dan reaksi cepatnya. Perdana Menteri Anthony Albanese juga menyebutnya sebagai “pahlawan”.
Polisi mengatakan setidaknya 15 orang tewas dalam penembakan yang menargetkan komunitas Yahudi selama acara Hanukkah di Pantai Bondi. Dua puluh sembilan orang dilarikan ke rumah sakit, termasuk seorang anak.
Kedua terduga pelaku penembakan itu adalah Sajid Akram dan anaknya, Naveed Akram. Sang ayah, tewas di lokasi kejadian. Sementara anaknya mengalami luka-luka dan dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Kepolisian New South Wales mengatakan serangan itu terjadi ketika ratusan orang berkumpul untuk memperingati hari pertama Hanukkah dan telah dinyatakan sebagai insiden terorisme. Menurut kementerian luar negeri Israel, para korban termasuk seorang warga negara Israel.
Berbicara kepada wartawan pada Senin pagi, Komisaris Polisi NSW Mal Lanyon mengatakan bahwa Sajid Akram telah memiliki izin kepemilikan senjata api selama 10 tahun terakhir. “Dia memiliki enam senjata api yang berlisensi atas namanya. Kami yakin bahwa kami telah menyita enam senjata api dari lokasi kejadian kemarin,” katanya dikutip dari ABC.
“Pihak berwenang hanya sedikit mengetahui tentang kedua pria ini. Dia bertekad untuk berhak memiliki izin kepemilikan senjata api dan memang memiliki izin kepemilikan senjata api,” kata Lanyon.
Lanyon mengatakan polisi meyakini hanya ada dua orang yang terlibat dalam serangan itu. Tidak ada orang lain yang terlibat secara langsung dalam insiden tersebut.
Pilihan editor: Penembak di Pantai Bondi Australia Diduga Terkait ISIS
JogloNesia Informasi Jogja Solo Indonesia