SAR kerahkan drone cari empat WNA di Labuan Bajo

EMPAT warga negara Spanyol yang menjadi korban insiden tenggelamnya kapal motor Putri Sakinah di Selat Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT, masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus berupaya mencari keempat korban tersebut.

Advertisements

“Sejak malam kejadian, Ditpolairud Polda NTT bersama tim SAR gabungan telah mengevakuasi korban selamat dan melakukan penyisiran intensif di laut,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Besar Henry Novika Chandra dalam keterangannya pada Senin, 29 Desember 2025.

Henry menjelaskan, untuk mempercepat pencarian korban dan bangkai kapal, Polda NTT mengerahkan sonar system untuk mendeteksi objek di dasar laut, ROV (drone bawah air) untuk observasi visual, serta tim penyelam profesional Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud).

“Area pencarian juga telah diperluas hingga radius 5,25 nautical mile dengan mengerahkan berbagai armada laut, termasuk RIB, kapal patroli KPC Ditpolairud, dan KN SAR Puntadewa milik Basarnas,” ujar Henry.

Advertisements

Selain operasi di lapangan, Polda NTT berkoordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Spanyol, Kementerian Pariwisata, serta instansi terkait lainnya untuk mendampingi keluarga korban dan mendukung proses investigasi. “Kami memastikan seluruh penanganan dilakukan secara profesional, transparan, dan berlandaskan nilai kemanusiaan,” katanya.

Insiden tenggelamnya KM Putri Sakinah terjadi pada Jumat, 26 Desember 2025 sekitar pukul 20.45 WITA. Kapal wisata tersebut membawa 11 orang penumpang, terdiri atas enam WNA Spanyol, seorang pemandu wisata, serta empat anak buah kapal. Kapal bertolak dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar. Setelah sekitar setengah jam perjalanan, ombak besar menghantam kapal hingga mesin mati dan kapal akhirnya tenggelam.

Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan tujuh dari 11 penumpang. Mereka ialah Kapten KM Putri Sakinah bernama Lukman; tiga anak buah kapal; seorang pemandu wisata; serta dua WNA Spanyol.

Dua WNA Spanyol yang selamat itu bernama Ortuno Andrea dan Mar Martinez Ortuno. Sementara empat korban yang masih dalam pencarian ialah Martin Carreras Fernando, Martin Garcia Mateo, Martines Ortuno Maria Lia, dan Martinez Ortuno Enriquejavier. Mereka merupakan satu keluarga yang sedang berlibur di Indonesia.

Korban Merupakan Pelatih Tim Sepak Bola Putri Valencia

Klub sepak bola Real Madrid menyampaikan belasungkawa atas tenggelamnya KM Putri Sakinah. Salah satu korban dalam peristiwa ini ialah pelatih tim sepak bola putri Spanyol Valencia CF, Martin Carreras Fernando.

Melalui laman resminya, Real Madrid menyampaikan duka cita atas wafatnya Fernando Martin bersama tiga anaknya dalam kecelakaan kapal tersebut.

“Presiden dan Dewan Direksi Real Madrid sangat sedih mengetahui meninggalnya Fernando Martín, pelatih Women B Valencia C.F., dan tiga anaknya dalam kecelakaan perahu yang tragis di Indonesia,” demikian pernyataan resmi Real Madrid yang dikutip Tempo, Ahad, 28 Desember 2025.

Dalam pernyataan tersebut disebutkan, Fernando Martin berusia 44 tahun. Adapun tiga anaknya yang turut menjadi korban masing-masing berusia 12, 10, dan 9 tahun.

“Kasih sayang terdalam kepada istrinya, Andrea, dan putrinya, Mar. Kami menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga dan orang-orang terkasihnya, dan seluruh keluarga Valencia,” tulis klub tersebut.

Pilihan Editor: Saatnya Pembuktian Terbali Harta Pejabat

Advertisements