Bagaimana Cara Budidaya Cacing Tanah

Bagaimana Cara Budidaya Cacing Tanah

Bagi sebagaian orang terutama yang tinggal di kota, mungkin akan terkesan aneh mendengar cara budidaya cacing tanah. Namun, bagi orang yang sudah terbiasa dengan peternakan dan memiliki hobi memelihara hewan tidak akan asing dengan hal ini.

Cacing tanah memiliki banyak protein, dan merupakan pilihan makanan yang baik untuk spesies hewan lainnya. Selain itu, mereka digunakan untuk umpan hidup dalam olahraga memancing. Oleh karena itu, banyaknya permintaan datang dari para nelayan, tukang kebun dan toko bunga dan juga menjadi pasar yang menarik untuk lahan usaha sampingan.

Tidak seperti bekicot atau siput, cacing justru menjadi teman dan membantu para petani. Jadi, dengan mengingat beberapa hal ini, kami akan menjelaskan bagaimana memulai struktur pembiakan cacing tanah sendiri dan bagaimana mengubah kegiatan ini menjadi sumber penghasilan Anda sendiri!

Pasar Penangkaran Cacing Tanah

Pembibitan cacing adalah kegiatan yang menguntungkan, hal ini karena permintaan akan hewan kecil ini cukup tinggi, karena cacing digunakan oleh toko bunga, peternak unggas, dan tukang kebun yang ingin menjadikan kebun mereka tempat yang lebih sehat.

Faktor lain yang membuat peternakan cacing sangat menguntungkan adalah karena ini adalah bisnis yang relatif baru, persaingannya cukup rendah, yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan nilai produk Anda.

Dalam banyak hal, nelayan sering kali menjadi klien bisnis untuk jenis penangkaran ini, karena mereka lebih suka menggunakan umpan hidup dalam perburuan mereka. Di lain sisi, pada kenyataannya, sebagian besar pembeli adalah tukang kebun dan juga peternak burung.

Untuk masalah biaya mendirikan peternakan cacing ini juga cukup kecil. Bahkan, jumlah yang relatif kecil ini sudah termasuk investasi awal, pengeluaran untuk pembelian peralatan, serta membangun dan memasang ruang untuk memulai bisnis kecil.

Banyaknya jalur penjualan dan permintaan pasar, terkait dengan biaya awal yang rendah, menjadikan peternakan cacing sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan. Yang paling menarik adalah bahwa jenis usaha ini tidak memerlukan tenaga kerja khusus atau perawatan hewan yang menghabiskan banyak waktu.

Bagaimana Cara Budidaya Cacing Tanah?

Mereka adalah hewan hermafrodit dan hewan ini tidak dibuahi sendiri, sehingga diperlukan sanggama yang terjadi setiap 7 atau 10 hari. Kemudian setiap individu bertelur berbentuk buah pir dengan berwarna kuning dengan diameter sekitar 2 mm. Setiap induk cacing akan menghasilkan 2 hingga 21 anakan cacing setelah masa inkubasi selama 14 hingga 21 hari.

Tempat peternakan cacing biasanya kolam berisi tanah, dan dasarnya bisa terbuat dari beton atau batu, untuk mencegah hewan masuk ke tanah sehingga mereka dapat melarikan diri. Kolam yang bersisi cacing muda perlu diletakkan di bawah sinar matahari, agar tanah selalu hangat dan disiram secara teratur, tetapi lokasi harus dilindungi dari hujan untuk mencegah air membanjiri tanah dan menyebabkan cacing mati.

Untuk memulai pembiakan cacing, idealnya area yang dipilih adalah dua meter persegi per plot dan setidaknya tiga plot. Penting untuk menjadikan ruang tersebut agar tidak terjadi penumpukan air. Kedalaman rata-rata peternakan cacing biasanya hanya 30 cm.

Kehati-hatian dalam kaitannya dengan jumlah air adalah penting, karena cacing tidak dapat bertahan hidup lama di tempat yang terendam, hal ini karena respirasinya bersifat kutaneous, yaitu melalui kulit. Sedangkan di lingkungan di mana terdapat akumulasi air yang besar, terdapat sedikit oksigen, yang dapat mengganggu pernapasan pada hewan-hewan ini.

Apa Jenis Cacing Tanah Untuk dibudidayakan?

Untuk melakukan pembiakan cacing tanah perlu diketahui spesies mana yang paling banyak digunakan pada jenis kegiatan tersebut. Spesies cacing tanah yang paling umum adalah cacing merah California atau cacing merah hibrida (Eisenia phoetida), cacing tanah raksasa Afrika (Eudrilus eugeniae), cacing tanah Eropa (Lumbricus rubelus), Pheretyma, cacing tanah biasa (Lumbricus terrestris) dan Rhinodrilus

Semua jenis cacing yang disebutkan, sangat mudah beradaptasi dengan iklim Indonesia dan dapat mempertahankan tingkat reproduksi mereka dimana saja. Tidak perlu mulai membiakkan dengan jumlah yang besar. Jika Anda membeli 1 liter cacing, maka ini lebih dari cukup untuk persiapan penangkaran cacing. Ini karena reproduksi mereka adalah biseksual, dan dengan usia kurang dari satu bulan, cacing in sudah memiliki keturuan pertamanya.

Cacing Merah California

Spesimen ini hidup pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah, dan karenanya sangat rentan terhadap perubahan iklim. Hewan ini termasuk fotofobik, sehingga sinar ultraviolet dapat merusaknya secara serius, serta kelembaban yang berlebihan, keasaman lingkungan, dan nutrisi yang salah juga menjadi kendala untuk pertumbuhan cacing jenis ini.

Cacing ini akan berkerja untuk mengurai tanah dengan menggali terowongan di tanah yang gembur dan lembab, menyedot tanah dengan faring yang menggumpal atau bulbus berotot dan kemudian melanjutkan untuk mencerna partikel tumbuhan atau hewan yang membusuk darinya dan kembali ke permukaan untuk dikeluarkan melalui dubur.

Bagaimana cara memberi makan cacing?

Makanan mereka sebagian besar terdiri dari bahan organik, yaitu daun kering, buah, pupuk kandang dan sisa tanaman pada umumnya. Dengan begitu, Anda bisa mengumpulkan semua sisa makanan untuk memberi makan cacing dengan cara menempatkannya di tempat yang sejuk dan kering setidaknya selama seminggu, dan kemudian menyajikannya kepada cacing tersebut. Cacing harus diberi makan di awal hari.

Tip penting lainnya di sini adalah untuk selalu menyimpan lebih banyak makanan di pantry selama waktu istirahat, ini mencegah makanan yang disajikan terlalu basah dan merugikan perkembangbiakan cacing.

Makanan yang direkomendasikan untuk cacing

  • Sisa buah dan sayur.
  • Serbuk kayu dari limbah industri pertukangan kayu.
  • Limbah dari rumah potong hewan ternak.
  • Limbah sayuran dari peternakan.
  • Pupuk spesies domestik.
  • Buah-buahan, umbi-umbian dan sayuran yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Jalur Distribusi Atau Penjualan

Menemukan jalur distribusi utama akan menjadi alasan untuk budidaya cacing tanah, dan Anda juga dapat beriklan melalui sosial media, surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame, poster, dll.

Disarankan juga untuk membuat sebuah web agar peternakan cacing Anda dikenal masyarakat umum, di situs tersebut Anda harus menyediakan jenis cacing yang diproduksi di peternakan Anda, lokasi, tempat penjualan, dan informasi lainnya.

Internet adalah pilihan yang sangat penting untuk berkomunikasi dengan pelanggan saat ini dan dapat menjadi jalur penjualan yang kuat, asalkan memiliki struktur yang baik dan desain yang tepat. Namun demikian, misalkan Anda belum juga menemukan jalur distribusi untuk Anda suplai, Anda tetap bisa memulai usaha ini terlebih dahulu. Karena, hewan hewan kecil ini akan membantu Anda mengurai sampah organik menjadi pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman. Paling tidak, Anda telah berkontribusi dalam menjaga alam ini semakin sehat.

Apakah layak memulai Budidaya Cacing Tanah?

Jenis kegiatan ini cocok bagi masyarakat yang tinggal di peternakan atau di desa, karena memiliki lahan yang relatif luas untuk mempersiapkan tempat perkembangbiakan cacing. Jika memiliki ciri-ciri tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kelompok pembibitan cacing ini menguntungkan, karena investasinya sangat rendah, pengembaliannya cepat, dan keuntungannya yang cukup tinggi.

Yang ideal saat ini adalah mempersiapkan diri Anda secara profesional sehingga Anda memahami cara beternak dan bekerja pada pembiakan cacing tanah. Jadi saya sarankan Anda mempelajari hal ini dimanapun, di mana mereka mengajari Anda langkah demi langkah bagaimana Anda memulai struktur, bagaimana memilih cacing yang tepat dan cara pengelolaannya serta berbagai detail lainnya seperti pemasaran hewan tersebut.

Penghasil Humus Yang Bagus

Banyak perusahaan pertanian dan non-pertanian yang mulai memproduksi humus mereka sendiri dengan membiakkan cacing ini. Manfaatnya adalah mengubah limbah sayuran menjadi kompos ekologis. Pupuk ini membantu bumi secara fisik, kimia dan biologis dan mampu menggantikan pupuk lain dengan sifat lain. Seperti yang kita sebutkan di atas, bahwa bukan hanya hewan kecil ini saja yang laku di jual, melainkan pupuk dari pengolahan peternakan cacing tanah ini juga laku untuk dijual.

Penggunaan cacing tanah menjadi lebih sering di sektor hortikultura dan buah-buahan, di taman, hortikultura dan florikultura dan bahkan dapat digunakan dalam tanaman yang diperluas. Tanaman menyerap humus jauh lebih mudah daripada pupuk buatan lainnya. Kesehatan umum tanaman sangat meningkat, mereka tumbuh lebih baik, berkembang lebih baik, menghasilkan lebih banyak buah, dan lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan suhu ekstrim.

Perlu dicatat bahwa cacing tanah itu sendiri merupakan sumber protein. Ini karena ketika dikeringkan, dapat menghasilkan “tepung cacing tanah” yang mirip dengan daging atau tepung ikan, yang digunakan untuk membuat pakan ternak. Penggunaan lain yang paling umum adalah pembuangan akhir sampah organik perkotaan, di mana cacing tanah mengubah sampah menjadi humus.

Alasan Memilih Cacing

Kegiatan budidaya cacing tanah ini sebaiknya dilakukan di dalam ruangan atau dalam kandang terpisah dari rumah induk. Atau juga bisa di tempat terbuka namun setiap kolam atau kotak harus terlindung dari paparan sinar matahari. Alasan utama untuk memilih spesies ini untuk berkembang biak adalah sebagai berikut:

  • Cacing menyantap makanan dengan sangat agresif dan menghabiskan semua jenis limbah.
  • Menghasilkan humus dan daging cacing tanah dalam jumlah besar per hektar seperti kegiatan peternakan lainnya.
  • Reproduksi dan kematangan seksual yang sering terjadi antara bulan kedua dan ketiga kehidupan.
  • Mampu bertahan hidup hingga berusia sekitar 16 tahun.
  • Kapasitas reproduksi mereka sangat tinggi, dan populasinya bisa berlipat ganda setiap 45-60 hari.
  • 1.000.000 cacing setelah satu tahun menjadi 12.000.000 dan dalam dua tahun 144.000.000. Selama periode ini mereka akan mengubah 240 ribu ton sampah organik menjadi 150 ribu ton humus.
  • Kebal dari lingkungan tercemar di mana dia tinggal, seperti kapasitas regenerasi jaringannya yang tinggi, menjadi alasan penelitian untuk menerapkannya pada manusia.

Cara Budidaya Cacing Tanah

Peternakan cacing merah atau kompos adalah usaha tambahan yang sangat berguna untuk taman atau rumah kaca apa pun. Cacing tanah mengubah gulma dan limbah dapur menjadi pupuk yang disebut humus. Humus ini kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman Anda untuk berkembang.

Membiakkan cacing tanah adalah hobi yang mudah, menguntungkan, dan salah satu jenis bisnis yang berani. Cacing tidak perlu perawatan harian dan tumbuh sedikit demi sedikit. Di sini kami tunjukkan cara membuat peternakan cacing sesuai dengan ruang yang Anda miliki.

Langkah-langkah yang harus diikuti:

1. Pemilihan Jenis Cacing

Anda harus terlebih dahulu memutuskan jenis cacing tanah yang ingin Anda kembangkan. Yang paling umum untuk berkembang biak adalah cacing merah (yang lebih kecil tetapi tumbuh dengan cepat) dan cacing malam (ukurannya lebih besar).

2. Menyiapkan Tempat

Cara budidaya cacing tanah tentu membutuhkan tempat. Anda juga bisa menggunakan bak mandi dengan penutup dan menguburnya di dalam tanah. Bak mandi akan menyimpan cacing di satu area lantai dan menjauhkan hewan lain yang bisa mengganggu mereka.

Wadah yang digunakan bisa besar atau kecil, di dalam atau di luar ruangan, yang penting adalah mereka memiliki drainase, ventilasi, perlindungan dari pemangsa, panas dan dingin. Anda juga bisa menggunakan bak mandi bekas yang sudah tidak terpakai.

Untuk ruang kecil seperti apartemen atau balkon, Anda dapat memulai peternakan cacing sendiri menggunakan ember plastik atau kotak dengan penutup. Kotak plastik atau kabinet ini bisanya bisa Anda dapatkan di toko peralatan rumah tangga.

Desain Tempat Budidaya Caing Tanah

Buat lubang di bagian bawah dan tutup untuk drainase dan ventilasi, dan Anda juga bisa membuat lubang kecil di bagian samping untuk masuknya udara. Tempatkan nampan di bawah wadah untuk mengumpulkan cairan yang keluar setiap kali disiram. Cairan ini bisa digunakan untuk menyiram tanaman lain dan merupakan pupuk cair yang sangat baik.

Jika Anda tidak ingin nampan berisi cairan sepanjang waktu, alih-alih mengebor ke bagian bawah wadah, Anda dapat memasang selang kecil di bawah salah satu sisinya. Dengan demikian, cairan terkumpul di bagian bawah wadah dan Anda dapat mengeluarkannya kapan pun Anda mau, mengingat bahwa cacing tidak dapat bertahan hidup di dalam air dan itulah sebabnya mereka harus sering dikeringkan.

Harap diperhatikan, beberapa individu yang hipersensitif mungkin alergi terhadap pupuk kandang, terutama jika berada di dalam ruangan. Jika Anda mulai sering mengalami gejala batuk dan flu, Anda mungkin alergi terhadap organisme yang muncul secara alami di dalam kompos, dan harus menghindari kontak dengan mereka.

Di tempat pembudidayaan yang besar, biasanya peternak membuat kotak kayu atau beton yang tinggi, dan mereka harus memiliki kemiringan di lantai dasar sehingga cairan akan mengalir di penammpungan di mana Anda dapat dengan mudah mengambilnya. Anda dapat membuat penutup kelambu yang sangat sederhana, menggunakan bingkai kayu atau aluminium ringan, atau menggantungnya dengan kawat atau tali sebagai tenda.

3. Persiapan Tanah

Cara budidaya caing tanah yang pertama kali saat memasukkan tanah kedalam kolam peternakan, Anda harus menyiramnya dengan banyak agar meresap dengan baik. Anda juga harus menyediakan bahan organik seperti daun, rumput, sisa dapur, kompos, yang semuanya akan membantu mereka bekembang biak. Tempatkan bahan makanan terebut ini di atas bak dimana cacing dapat merangkak keluar ke makanan dan kembali ke liangnya setelah selesai.

Aduk semua bahan tadi dengan garpu atau sekop, tambahkan air sedikit demi sedikit sampai semuanya terbasahi dengan baik. Jika berlebihan tidak masalah, tunggu beberapa jam sampai kelebihan airnya habis.

Untuk memulai peternakan cacing Anda sendiri, tambahkan satu bagian tanah yang terurai dengan kompos dan sampah organik. Sisakan sebagianj area untuk menambahkan makanan sedikit demi sedikit.

4. Tambahkan Cacing

Tempatkan cacing dengan hati-hati di atas tanah dan campuran hijauan. Tidak perlu menguburnya atau menutupinya dengan tanah, mereka akan masuk dengan sendirinya. Mereka juga tidak boleh disebar, lebih baik jika mereka tetap bersama sehingga mereka dapat berkembang biak.

Tutup penutupnya dan biarkan mengendap di rumah barunya. Mereka akan mulai bekerja dan berkembang biak dalam waktu yang sangat singkat. Kompos dapat digunakan dalam waktu 3 bulan, meskipun jika Anda mencampurnya dengan zat yang tidak sehat seperti kertas toilet atau kotoran hewan.

5. Perawatan dan Pemberian Makanan

Cara budidaya cacing tanah tidak lepas dari pemberian pakan. Anda bisa memberikan ternak Anda ini dengan interval seminggu sekali saja agar tidak terjadi kelebihan makanan. Perhitungannya adalah setengah kilo makanan per 30 sentimeter kubik ruang per bulan. Jika pemberian makan dilakukan setiap minggu, bagi jumlah makanan menjadi empat porsi. Basahi tanah dengan setiap pemberian makan, tetapi berhati-hatilah untuk tidak menambahkan terlalu banyak air sehingga tidak ada genangan air terbentuk.

Jangan lupa untuk memberi mereka perawatan setiap minggu. Siram kolam sesering yang Anda butuhkan dan aduk ringan dua kali seminggu dengan tongkat atau garpu. Ini berguna untuk membuka ruang di mana oksigen bisa masuk. Sangat penting bahwa tanah penetasan selalu lembab, tetapi tidak basah. Saat menyiram, pastikan semua bahan basah, bukan hanya bagian atasnya. Anda dapat menambahkan makanan dengan bebas namun tetap terkontrol sesuai dengan jumlah cacing.

Tutup bak tersebut untuk menjaga kelembapan di dalamnya. Pastikan suhu konstan antara 15 dan 20 derajat Celcius. Kkarena ini adalah kisaran suhu yang diperlukan cacing tanah untuk berkembang biak. Sebagai catatan jika tanah sangat asam, tambahkan abu kapur dan beberapa kayu ke tanah setiap dua bulan. Hal ini untuk menjaga tingkat pH antara 6,8 dan 7,2.

6. Cara memanen Cacing Tanah

Saat Anda ingin memanen kompos yang dihasilkan cacing, Anda dapat berhenti memberi mereka makan selama 7-10 hari. Kemudian menambahkan makanan segar ke bagian tertentu dari wadah, seperti sudut. Setelah beberapa jam sebagian besar cacing hidup akan terkumpul di bagian ini.

Dan Anda bisa mengambil seluruh bagian ini (cacing, pakan, dan beberapa kompos yang diproses). Kosongkan tempat pembiakan (tidak masalah jika ada beberapa cacing yang tersisa), dan ulangi seluruh proses. Pilihan lain yang lebih cocok untuk tempat penetasan yang sangat kecil adalah dengan mengosongkan seluruh wadah. Dan menuangnya ke terpal dan memisahkan cacing dengan tangan.

Nah, itulah cara budidaya cacing tanah yang bisa Anda jadikan sebagai ladang usaha sampingan tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak tenaga, pikiran dan juga biaya. Semoga ini bisa membantu Anda untuk mendalami lebih jauh tentang peternakan cacing.