Panduan Bagaimana Budidaya Belut di Kolam

Panduan Bagaimana Budidaya Belut di Kolam

Joglonesia.com – Budidaya belut di kolam ternyata mudah, bahkan bisa dilakukan di kolam drum yang tidak membutuhkan banyak tempat.

Bagi yang terbiasa belanja oleh oleh, tentu sudah tidak asing lagi jika Anda menemukan camilan bernama kripik belut. Ya, salah satu camilan yang dibuat dengan bagah dasar belut ini memiliki harga yang lebih mahal jika dibanding dengan rata rata camilan yang ada.

Selain kripik belut, ada juga menu makanan yang berasal dari belut yakni, belut goreng dan juga sambal belut yang bisa ditemukan di rumah makan terutama di pulau Jawa. Ternyata, belut memiliki penggemar yang cukup banyak dimana hal ini terbukti permintaan belut yang cukup tinggi di beberapa rumah makan. Lantas, apa sebenarnya belut ini sendiri dan bagaimana cara budidaya belut di kolam?

Apa Itu Belut?

Ada dua jenis belut yakni belut laut dan belut air tawar dan untuk kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang belut air tawar yang bisa dibudidayakan bahkan hanya dengan kolam dari drum bekas atau kolam.

Belut termasuk spesies ikan yang memiliki nama ilmiah Synbranchidae dimana memiliki ciri ciri panjang seperti ular, namun tidak bersisik dan memiliki kulit yang halus serta licin. Mereka memiliki warna coklat muda dibagian punggung dan warna putih kekuningan di bagian perut.

Dalam beberapa kasus, belut mampu mencapai berat hingga 10 kg dan tumbuh daun telinga dan mencapai usia hingga 10 tahun. Namun kasus ini jarang terjadi karena pada umumnya belut yang beredar dipasaran rata rata hanya sebesar ibu jari orang dewasa.

Mereka hidup liar yang bisa ditemukan di sawah berlumpur dengan air yang dangkal dan akan muncul ke permukaan pada malam hari untuk mencari mangsa. Itulah kenapa para pemburu belut sering menangkapnya di malam hari dan menjualnya ke pasar di pagi harinya.

Ada yang beranggapan bahwa belut adalah nama lain dari ikan sidat, faktanya belut dengan ikan sidat itu berbeda dimana ikan sidat memiliki sirip di bagian belakang punggungnya dan bersisik, namun belut sama sekali tidak bersisik dan tidak memiliki sirip.

Wirausaha Budidaya Belut di Kolam

Para pemburu belut yang tiap malam mencari perburuan mereka selalu kehabisan belut dipagi harinya, hal ini membuktikan bahwa ada permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat. Berangkat dari sini, ada salah satu peluang wirausaha yang bisa kita dapatkan dengan budidaya belut di kolam penampungan.

Dengan mempelajari habitat asli belut air tawar ini, kita akan semakin mudah dalam membuat kolam peternakan yang bisa dilakukan dengan skala rumahan. Tidak seperti pada budidaya lobster, belut tidak begitu membutuhkan lahan yang luas. Seperti contohnya dengan menggunakan drum bekas, kolam terpal dan juga kolam semen. Untuk melakukan kegiatan ini, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan sebelumnya, diantaranya:

Pembuatan Kolam Peternakan Belut

Untuk efisiensi dan lebih praktis, kita akan memilih kolam peternakan belut dengan menggunakan drum plastik ukuran 200 liter dimana drum ini bisa dibeli di pasar barang bekas. Pemilihan kolam ini karena lebih mudah diletakkan dimana saja meski hanya memiliki lahan yang sempit.

Jika ingin peternakan belut dengan skala yang lebih besar dan memiliki lahan yang cukup luas, Anda bisa membeli beberapa drum bekas atau bahkan membuat kolam semen yang lebih besar.

Buat lubang pada bagian samping drum dengan lebar yang cukup untuk akses perawatan dan cuci bersih dengan air dan usahakan bahan bahan kimia beracun hilang. Juga buat lubang pada bagian bawah untuk sirkulai pembuangan air dan tambahkan jaring pengaman untuk mencegah belut melarikan diri. Kolam drum ini nantinya akan diletakkan secara horisontal agar lebih mudah dalam melaukan perawatan hewan ternak Anda.

Letakkan drum ini ditempat yang teduh namun masih mendapatkan paparan sinar matahari pada jam jam tertentu. Aur sedemikian rupa agar drum tidak bergerak dengan cara menambahkan penyangga di samping drum. Tambahkan pupuk organik dari limbah peternakan kambing atau ayam dan juga air dengan perbandingan 1 banding 1 dan diamkan sekitar 5 hari. Proses ini bertujuan untuk menumbuhkan plankton dan ebberap amakanan organik lain yang dibutuhkan belut.

Selanjutnya tambahkan lagi tanah sawah hingga mencapai batas ketinggian setengah dari volume drum. Juga tambahkan air hingga ketinggian air mencapai 5 cm dari atas permukaan tanah. Anda juga bisa menambahkan jerami atau batang pohon pisang yang dicacah kedalam kolam pembiakan ini.

Masukkan Benih Dalam Kolam

Setelah kolam peternakan belut sudah siap, Anda bisa menaburkan benih belut yang bisa Anda dapatkan dari peternakan lain. Bibit belut sebaiknya berukuran antara 2 sampai dengan 5 cm karena pada usia ini, belut lebih mudah dirawat. Selain itu juga lebih tahan terhadap lingkungan yang baru dan tidak mudah mati.

Dalam satu drum ukuran 200 liter, Anda bisa menambahkan benih belut sebanyak 150 ekor dengan kualitas bibit belut yang baik dan sehat. Jika Anda menemukan bibit belut yang kurang sehat dengan ciri ciri malas berberak dan kurang lincah, sebaiknya pisahkan mereka.

Lakukan penebaran benih dengan hati hati dan perlahan agar belut bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru mereka. Setelah beberapa saat dan benih mulai bergerak menyurusi seluruh kolam, Anda bisa manmbahkan beberapa makanan tambahan bagi mereka.

Makanan Belut

Untuk makanan belut yang ideal harua mengandung mineral, protein, vitamin dan juga karbohidrat. Biasanya, makanan yang diberikan bisa berupa cacing sutra tibufex, kutu air, jentik nyamuk, serangga air, maggot, ular hongkong dan juga jangkrik. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan makanan instan berupa pelet yang bisa dibeli di toko peternakan.

Namun, untuk belut yang masih muda, sebaiknya berikan makanan yang bisa mempercepat pertumbuhan mereka. Makan tersebut bisa berupa cacing sutra, kutu air, jentik nyamuk dan juga tepung ikan.

Tambahkan juga tanaman air seperti enceng gondok untuk membuat kolam menyerupai habitat asli mereka di sawah. Selain itu, tanaman ini juga berfunsi menyuplai makanan tambahan yang dibutuhkan belut.

Untuk pemberian makanan tambahan bisa diberikan dengan frekuensi 1 kali sehari dengan jumlah maksimal 5% dari berat belut. Ini harus dilakukan secara teratur, misalnya sore hari. Perlu Anda ingat bahwa belut termasuk hewan carnivora, jadi makanan tambahan yang bisa Anda berikan tentunya yang berasal dari hewani lain. Jadi untuk makanan tambahan yang bukan dari hewani sebaiknya jangan terlalu berlebihan.

Panen Belut

Proses pemanenan hasil dari peternakan belut adalah hal yang peling ditunggu. Ini kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan dengan hati hati. Pemanenan ini bisa Anda lakukan setalah masa pembesaran selama 4 hingga 7 bulan dan ini tergantung pada jenis makanan yang Anda berikan.

Jika makanan hewani seperti ikan kecil, cacing, berudu lebih sering Anda berikan dibanding dengan makanan instan seperti pelet, maka dalam waktu 4 bulan, belut sudah siap dipanen. Namun jika Anda jarang memberikan makanan tersebut, maka masa panen bisa dilakukan setelah 7 bulan.

Berat dari belut yang siap dipanen berkisar antara 200 hingga 300 gram per ekornya. Dan pada usia ini, daging belut memiliki rasa yang lebih enak dibanding dengan yang lebih besar lagi. Selain itu, proses penjualan jauh lebih mudah karena permintaan untuk pasar lebih banyak pada ukuran ini.

Sebagai catatan, sebelum masa panen Anda lakukan, sebaiknya hentikan pemberian makanan selama 2 hari sebelum hari H untuk panen. Hal ini bertujuan untuk lebih mudah dalam proses pembersihan dan juga pemanenan.

Untuk panen serentak, Anda bisa dengan membongkar kolam yang ada dengan mengeluar semua media yang ada didalam kolam. Namun lakukan dengan hati hati agar tidak membuat belut terluka. Tidak perlu membuang semua tanak atau media yang ada didalam kolam jika Anda berencana untuk proses budidaya belut selanjutnya. Anda bisa menggunakan lagi sebagian tanah dan lumpur tersebut sebagai campuran tambahan.

Nah, itulah tadi bagaimana panduan singkat dalam budidaya belut di kolam drum yang bisa Anda lakukan sendiri meski hanya memiliki lahan sempit. Semoga artikel ini bisa membantu Anda menemukan inspirasi untuk pembudidayaan sekala rumahan yang ideal untuk lokasi daerah Anda.