Budidaya Kerang Hijau

Panduan Usaha Budidaya Kerang Hijau

Menurutmu seperti apa peluang usaha budidaya kerang hijau? Jika kita lihat di lingkungan sekitar, ada beberapa warung yang menyediakan kerang hijau. Peminat makanan satu ini pun banyak sekali jumlahnya. Mulai dari makanan kaki lima yang biasa Anda temukan di pinggir jalan hingga restoran ternama.

Kerang hijau merupakan menu favorit yang tak tergantikan selain udang. Rasanya yang gurih dan tampilannya yang menarik membuat aneka masakan berbahan kerang hijau banyak diburu.

Tidak semua orang suka kerang hijau, tapi hingga saat ini penyuka biota laut ini terus bermunculan. Apakah kamu salah satu penggemar kerang hijau? Bagaimana jika kamu menjadi salah satu pemasok kerang hijau di daerahmu? Simak artikel berikut ini untuk mengetahu bagaimana cara budidaya kerang hijau dari pembibitan hingga panen.

Mengenal Kerang Hijau

Kerang hijau merupakan bagian dari moluska atau hewan lunak. Hewan ini hidup di air dan bernapas dengan insang. Ia berkembang biak dengan cara bertelur. Satu kerang hijau betina dewasa dapat bertelur sebanyak 1,2 juta butir. Wah … banyak sekali ya? Larva kerang hijau harus menempel pada substrat, jika tidak maka mereka akan mati.

Kerang memiliki kandungan protein yang tinggi. Biota laut ini biasanya menjadi bahan untuk memasak makanan. Mungkin kamu pernah mendengar istilah seafood atau masakan berbahan dasar biota laut. Kerang hijau dapat dimasak dengan bumbu pedas, asam manis, manis, dan berbagai macam rasa lainnya. Para penggemar kerang hijau sangat suka menyeruput kerang untuk mendapatkan daging di dalamnya.

Di Indonesia ada banyak perairan yang dekat dengan muara. Kerang hijau biasanya menempel pada batu-batu karang. Mereka juga ditemukan menempel pada tiang-tiang bagan atau dermaga. Umumnya, mereka hidup dalam kedalaman 1 hingga 7 meter di bawah permukaan laut. Kerang hijau memang bisa hidup pada lingkungan dengan kadar garam tinggi. Mereka butuh banyak oksigen serta makan plankton untuk tetap hidup.

Cara Budidaya Kerang Hijau

Jika kamu tinggal di daerah perairan, maka kamu beruntung. Artinya, kamu bisa melakukan budidaya kerang hijau sesegera mungkin. Caranya tidak sulit. Bahkan, seorang pemula pun bisa melakukannya asal tahu tekniknya.

Memilih Lokasi Budidaya

Tidak dimungkiri, lokasi menentukan prestasi. Begitu juga dengan budidaya kerang hijau. Kita membutuhkan lokasi strategis dengan kadar garam yang sesuai untuk kerang hijau. Pilih tempat yang tidak memiliki arus kencang. Kerang hijau memiliki toleransi tinggi pada garam. Mereka masih dapat tumbuh pada kadar garam 27-35 persen.

Namun, bukan berarti kita bisa memilih sembarang tempat. Perhatikan kondisi lingkungan, apakah ada pencemaran atau tidak. Jangan membuat budidaya di daerah yang banyak sampah atau air yang tercemar limbah. Suhu perairan yang sesuai untuk pertumbuhan kerang hijau berkisar antara 27 sampai 37 derajat Celcius dengan pH 8.

Periksa apakah lingkungan tempat budidaya ini memiliki zat makanan untuk kerang hijau. Kerang hijau juga butuh zat hara untuk tumbuh dengan baik. Setelah memeriksa lingkungan calon tempat budidaya, kita bisa memulai proses pembibitan.

Penyiapan Benih Kerang Hijau

Benih kerang hijau berada pada stadium larva. Untuk mendapatkannya kita perlu menangkap dan mengumpulkan mereka dari perairan. Bagaimana caranya? Kita akan menggunakan substrat buatan.

Jika di laut, larva kerang hijau menempel pada substrat seperti kerang, maka kita menggunakan tali kolektor yang terbuat dari sabut kelapa. Cara ini dinilai lebih efektif untuk menjaga lingkungan alami laut dan tetap mendapat banyak benih kerang hijau. Biasanya, larva kerang hijau banyak muncul pada bulan April hingga Juli. Mereka ada pada kedalaman 0 hingga 1 meter di bawah permukaan laut.

Selain menggunakan sabut kelapa, kita bisa menggunakan bambu, tali, dan waring atau potongan jaring bekas. Kita bisa mendapatkan waring dengan mudah di pasar dengan harga terjangkau. Pemasangan alat pengumpul benih kerang ini bisa mencapai satu bulan untuk mendapat benih sebanyak-banyaknya. Setiap waring yang dipasang bisa mendapat 200 sampai 300 benih kerang dengan panjang 2 cm. Setelah itu, benih kerang hijau akan dipindahkan ke lokasi pembesaran.

Mengenal Tiga Metode Budidaya Kerang Hijau

Ada tiga metode budidaya kerang hijau yang dikenal hingga saat ini. Metode tancap, rakit, dan metode tali rentang. Semua metode ini menggunakan substrat buatan atau yang biasa disebut kolektor. Biasanya yang digunakan adalah bambu, tali plastik, jaring, sabut kelapa, atau tali ijuk.

Kolektor akan dibenamkan ke dalam air. Di sinilah larva akan tumbuh menjadi kerang hijau. Selanjutnya, para pelaku budidaya akan menunggu mereka hingga menjadi kerang hijau yang siap panen.

Metode Tancap

Metode tancap dilakukan dengan menancapkan bambu ke dalam air hingga pada dasar perairan. Besarnya bambu yang digunakan biasanya memiliki diameter sebesar 15-20 cm. Sedangkan untuk panjang bambu tersebut tergantung pada seberapa dalam perairan yang akan digunakan untuk budidaya. Semakin dalam semakin panjang bambu yang dibutuhkan. Runcingkan bagian bawah bambu agar mudah tertancap dengan kuat. Beri jarak antara 0,5 hingga 1 meter. Kemudian, ikat bambu satu per satu dengan tali hingga semua bambu terhubung dari yang pertama sampai terakhir.

Kita juga bisa menggunakan satu bambu panjang yang direntangkan di atas permukaan laut. Hal ini dilakukan untuk membantu memperkuat lokasi budidaya dari terjangan arus yang kadang bisa lebih besar. Bagaimana? Metode tancap tidak sulit dilakukan, bukan?

Metode Rakit

Untuk melakukan budidaya kerang hijau dengan metode rakit, kita membutuhkan kolektor jaring atau tali. Selain itu, kita juga membutuhkan rakit. Budidaya dengan rakit ini biasanya dikembangkan untuk mendapat banyak benih. Rakit dapat dibuat sendiri dengan mengaitkan bambu atau kayu satu sama lain satu persatu. Kita juga bisa membeli rakit yang sudah jadi. Meski, hal ini berarti kita perlu mengeluarkan biaya untuk membeli rakit.

Gantung tali-tali pada rakit yang sudah kita siapkan. Biasanya, rakit berukuran 8 m X 8 m untuk memuat 250 kolektor. Benih-benih kerang hijau nanti akan tertangkap oleh tali kolektor ini. Dengan metode rakit, proses panen akan lebih mudah. Hal ini karena kita bisa berada di rakit sembari mengambil kerang hijau.

Metode Tali Rentang

Metode tali rentang membutuhkan tali, jangkar, dan pelampung. Cara membuatnya adalah dengan merentangkan tali dan mengaitkannya pada pelampung. Kolektor dipasang pada tali memanjang ke bawah permukaan laut dengan panjang 100 hingga 200 m. Dengan cara ini, kita bisa menggantungkan lebih dari 150 kolektor. Sehingga, akan semakin banyak pula benih yang akan tinggal di sini.

Proses Pembesaran Larva Menjadi Kerang Hijau

Sebenarnya, kerang hijau atau green mussels ini berkembang biak dengan cara yang unik. Kerang hijau akan mengeluarkan sperma dan sel telur. Kemudian, pembuahan terjadi di perairan dalam waktu 24 jam. Pembuahan luar ini bisa terjadi jika lingkungan perairan jernih. Oleh karena itu, sebelum melakukan budidaya kerang hijau, perhatikan baik-baik lokasi tempat pembesaran.

Setelah 24 jam, telur akan menetas menjadi larva. Kita perlu menunggu hingga 20 hari lagi untuk melihat mereka tumbuh menjadi kerang hijau kecil. Sementara kerang hijau akan siap panen pada usia 5-6 bulan. Selama proses pertumbuhan ini, pastikan mereka mendapatkan nutrisi alami. Berikan pakan tambahan agar kerang hijau tumbuh dengan baik.

Perhatikan baik-baik. Tali tempat kolektor tidak boleh menyentuh langsung pada permukaan dasar perairan. Berikan jarak setidaknya 30 cm dari dasar. Hal ini dikarenakan ada banyak pemangsa yang hidup di sana. Tidak hanya manusia, siput juga menyukai daging kerang hijau. Begitu pula predator lain yang siap untuk menerkam kerang hijau bahkan sebelum kita bisa memanen mereka.

Pertumbuhan kerang hijau dipengaruhi oleh padat penebaran. Artinya, kita tidak perlu menebar benih yang tidak terlalu banyak untuk satu lokasi pembesaran. Semakin kecil penebaran, semakin besar kerang akan tumbuh. Kerang hijau tumbuh optimal dalam ukuran 10mm setiap bulannya. Setidaknya, kita perlu menabur 80 sampai 200 ekor benih pada setiap untaian waring.

Ketika sudah waktunya panen yakni pada usia 6-8 bulan, kerang bisa tumbuh besar. Setiap untaian bisa menghasilkan kerang hijau dengan berat 28 kg. Diameter cangkang antar 4mm hingga 81 mm. Satu kerang hijau bisa mencapai 39 g. Sudah terbayangkan berapa banyak kerang hijau yang bisa kita panen dalam satu lokasi budidaya?

Proses Panen Kerang Hijau

Setelah menunggu antara 6-8 bulan, kita bisa memanen kerang hijau di tempat pembesaran. Cara memanennya juga tidak sulit. Meski kita harus memiliki banyak tenaga untuk mengangkat kolektor atau substrat buatan yang dipenuhi kerang hijau dari dalam air. Kemudian, bawa mereka ke tempat penampungan hasil. Jangan lupa menimbang berat kerang hijau untuk kemudian dipasarkan.

Setelah Panen

Sebelum kerang-kerang hijau masuk ke pasar, kita perlu memilah-milah kerang terlebih dahulu. Pisahkan kerang hijau yang berukuran relatif sama. Hal ini akan memudahkan proses penjualan kerang hijau nantinya. Bukankah cantik melihat kerang dengan ukuran sama dalam piring hidangan nanti?

Setelah dipilah, kerang dicuci dengan air bersih. Saat diangkat dari tempat pembesaran akan ada beberapa rumput laut yang tersangkut. Mencuci kerang hijau akan menghilangkan kotoran-kotoran yang ada.

Kerang hijau juga bisa berlumpur. Untuk kerang hijau yang berada pada perairan berlumpur, membersihkannya akan butuh waktu lebih lama. Rendam kerang hijau pada air laut yang bersih selama 48 jam. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan semua sisa lumpur.

Proses selanjutnya adalah membersihkan tiram yang menempel pada cangkang kerang. Hidup di perairan membuat beberapa biota lain juga menempel pada kerang hijau. Sama seperti kerang hijau yang menempel pada kerang.

Kemudian, kerang hijau dibilas lagi dengan air bersih. Tiriskan hingga sisa air habis. Setelah itu barulah kerang hijau bisa dipasarkan. Kerang hijau ini bisa dijual di pasar tradisional atau di supermarket. Pembelinya datang dari berbagai kalangan. Semuanya merupakan para pecinta kerang hijau.

Keberhasilan panen tentu tidak berjalan begitu saja. Mulai dari pencarian benih, proses budidaya, hingga panen memerlukan waktu yang lama. Kesabaran para petani budidaya memang patut diacungi jempol. Namun, hasil yang didapat tentu akan sesuai dengan usaha yang dilakukan. Setidaknya, mereka bisa makan kerang hijau gratis setiap hari demi memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Nah, apakah kamu tertarik untuk budidaya kerang hijau?