Tips Budidaya Kelengkeng Agar Cepat Berbuah

Tips Budidaya Kelengkeng Agar Cepat Berbuah

Budidaya kelengkeng saat ini tak hanya dilakukan di kebun dengan lahan yang luas. Kita juga bisa melakukannya di lahan terbatas seperti pekarangan rumah atau kebun kecil di belakang rumah. Dan berikut ini tips budidaya kelengkeng agar cepat berbuah banyak.

Kelengkeng merupakan buah-buahan yang masih satu keluarga dengan rambutan. Buahnya berbentuk bulat dengan kulit berwarna kecokelatan. Buahnya berwarna bening hingga putih. Rasanya yang manis membuat buah-buahan ini menjadi camilan favorit anak-anak hingga dewasa. Bagaimana cara budidaya klengkeng agar cepat berbuah? Simak artikel ini sampai akhir ya!

Mengenal Buah Kelengkeng

Klengkeng atau lengkeng atau kelengkeng, begitulah masyarakat kita menyebutnya. Buah dengan nama ilmiah Dimocarpus Longan ini banyak penggemarnya loh. Tak heran jika pebisnis buah menaruh minat pada budidaya kelengkeng.

Buah ini juga bermanfaat bagi kesehatan. Diketahui, kelengkeng mengandung vitamin C yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh sehari hanya dengan satu buah saja. Vitamin C bermanfaat untuk meredakan peradangan. Bagi mereka yang memiliki masalah gusi dan mulut, mengonsumsi buah kelengkeng akan membantu penyembuhan. Selain itu, vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang berperan dalam mencegah penyakit kanker.

Vitamin C ternyata juga diperlukan dalam pembentukan kolagen yang memberi nutrisi pada kulit. Selain itu, kolagen juga membantu pembentukan otot, tulang, tulang rawan, dan bagian tubuh lainnya. Terbayangkan betapa bermanfaatnya buah berukuran kecil ini.

Kandungan lain yang penting bagi tubuh dari buah kelengkeng adalah kalium dan potasium. Keduanya berperan dalam mengatasi tekanan darah tinggi dan stroke. Karena itu, mengonsumsi kelengkeng akan membuat tubuh lebih sehat dengan terhindar dari penyakit berat.

Jenis Buah Kelengkeng

Ada beberapa jenis buah kelengkeng yang popular di Indonesia. Tentu saja kelengkeng ini terkenal dengan buahnya yang manis dan dagingnya tebal. Kelengkeng Diamond River, salah satu kelengkeng yang cepat berbuah ini bisa ditanam di pekarangan rumah loh. Dahannya yang rimbun bisa menambah kesejukan pada saat cuaca terik.

Kemudian, ada kelengkeng Pingpong. Kelengkeng jenis ini berukuran besar. Bahkan, kelengkeng yang buahnya paling besar dari jenis lainnya. Daging buah kelengkeng Pingpong tebal dan rasanya manis. Selain itu, rasanya juga manis dan lezat.

Selanjutnya ada kelengkeng merah. Jenis ini yang paling unik di antara lainnya. Ketika kelengkeng lain berlomba untuk menjadi cokelat, maka kelengkeng ini memiliki kulit berwarna merah. Tak hanya itu, dagingnya juga berwarna merah. Jenis kelengkeng ini masih belum banyak. Wah … ini bisa menjadi peluang untuk kita budidayakan.

Kelengkeng Matalada menjadi salah satu buah yang popular di Indonesia. Kelengkeng jenis ini bisa tumbuh di daerah dataran rendah. Ketebalan buahnya antara 1 sampai 2 cm. buahnya berukuran kecil. Tidak seperti daging kelengkeng lain, Matalada teksturnya renyah tidak lembut, dan rasanya manis.

Ada lagi kelengkeng beraroma durian. Kulit buahnya berwarna hijau kecokelatan dengan daging yang cukup tebal. Aromanya ini menjadi daya tarik tersendiri. Seperti menikmati durian versi mini. Bagi yang suka durian, kelengkeng ini tentu menarik.

Jenis kelengkeng apa pun yang kita tanam, kita mengharapkan hasil melimpah dan rasa yang enak. Hal itu tidak terlepas dari benar dan baiknya cara kita menanam. Hal itu dimulai dari awal hingga panen. Karena kelengkeng berkualitas berasal dari kepiawaian kita dalam menanam dan merawat tanaman sepenuh hati. Lalu, kelengkeng jenis apa favoritmu?

Cara Budidaya Kelengkeng Agar Cepat Berbuah

Budidaya klengkeng tak hanya dilakukan oleh petani profesional dengan lahan yang luas seperti halnya dalam budidaya vanili. Bahkan, seseorang yang tinggal di kota dengan pekarangan seadanya pun bisa menanamnya. Tentu jumlah pohon klengkeng yang ditanam tidak sebanyak di kebun. Setidaknya, mereka bisa memakan klengkeng hasil sendiri. Namun, semakin meningkatnya permintaan klengkeng, kenapa tidak kita coba untuk memproduksinya dalam jumlah besar?

Menanam kelengkeng tidak sulit. Kita perlu menyiapkan media untuk tumbuh seperti lahan atau pot, lalu menyiapkan bibit, merawat pohon, dan menunggu pohon hingga berbuah.

Pemilihan Bibit Kelengkeng

Pilih bibit yang memiliki kualitas baik. Induk harus telah menunjukkan buah yang banyak serta tahan terhadap hama. Biasanya pembibitan dapat dilakukan dengan biji kelengkeng, cangkok, atau stek. Jika ingin menanam dengan biji, belilah bibit yang telah jelas induknya bisa menghasilkan buah manis dan lebat. Namun, pertumbuhan bibit dari biji cenderung lebih lambat. Perlu waktu 2 sampai 3 tahun untuk bisa memanen buah kelengkeng.

Pembibitan dengan cangkok dan stek akan memberikan hasil lebih cepat. Butuh waktu 8 sampai 12 bulan untuk bisa menikmati buah kelengkeng. Potong batang dari pohon kelengkeng sepanjang 15 atau 20 cm dari induk yang berkualitas. Kemudian gunakan sebagai bibit untuk kemudian di tanam pada media yang telah disiapkan.

Setelah mendapatkan bibit yang berkualitas baik, saatnya melakukan penyemaian. Pilih polybag dengan ukuran besar atau sedang. Masukkan campuran tanah dan humus. Tambahkan sekam dan serbuk kayu. Siram dengan air hingga basah.

Tanam bibit yang berupa biji sedalam 2 cm. Letakkan di tempat yang mendapatkan cukup cahaya matahari. Setelah beberapa hari, akan tumbuh tunas kecil. Bibit baru bisa dipindahkan ke lahan Ketika ukurannya mencapai 30 sampai 50 cm.

Jika menggunakan stek atau cangkok, kita perlu membungkus batang yang sedang dicangkok atau stek itu terlebih dahulu dengan sabut kelapa. Ikat bagian pangkalnya. Isi dengan tanah humus. Lalu ikat bagian ujungnya. Bungkus lagi dengan plastik atau koran.

Perhatikan proses pembibitan ini. Setelah beberapa waktu akan muncul akar. Setelah itu, potong batang yang dicangkok ini. Kemudian, pindahkan ke lahan tempat menanam.

Lahan Untuk Budidaya Kelengkeng Agar Cepat berbuah

Kelengkeng akan tumbuh dengan baik jika kita tahu media yang dibutuhkan oleh tanaman ini. Jenis tanahnya harus memiliki intensitas lapisan tebal. Artinya, tanah ini mampu menyerap air dengan baik. Seperti tanah laterit, latosol, andosol, atau vertisol. Intinya tanahnya tidak kering atau tanah pasir yang tidak mampu menyerap air. pH yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal sekitar 5,5 sampai 6,5.

Pohon klengkeng membutuhkan curah hujan antara 2500-3000 mm per tahun. Dengan penyebaran jumlah hujan merata setiap bulan. Oleh karena itu ada anggapan bahwa klengkeng hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan dengan intensitas hujan yang memadai. Namun, kini masyarakat dataran rendah juga bisa menanam pohon ini asalkan mendapat asupan hujan yang cukup.

Suhu yang dibutuhkan kelengkeng untuk tumbuh subur sekitar 20 sampai 30 derajat Celsius. Sedangkan kelembapan udara yang diperlukan sekitar 65-90%. Pohon kelengkeng juga membutuhkan sinar matahari penuh agar optimal pertumbuhannya. Tambahkan pupuk organik untuk membantu menyuburkan lahan dan membebaskannya dari hama serta gulma.

Penanaman Bibit Kelengkeng

Budidaya klengkeng yang dilakukan pada lahan atau pot. Buatlah luang tanam dengan ukuran 60 X 60 X 60 cm. Ukuran ini tergantung dari luas media tanam dan besarnya bibit. Jarak tanam minimal sekitar 6×6 meter. Setelah ditanam, tancapkan penyangga seperti kayu atau bambu. Gunanya untuk mengontrol perkembangan pohon. Ketika dahannya menyebar, pohon bisa diikat ke penyangga dengan tali. Namun, tidak perlu terlalu kuat sehingga melukai pohon.

Menanam dengan pot pun tidak jauh berbeda. Pipih pot yang besar karena pohon kelengkeng bisa tumbuh cukup besar. Kemudian, siram dengan air secukupnya hingga tanah basah dan memungkinkan bagi akar untuk menyerapnya. Tempatkan pada lokasi yang mendapatkan sinar matahari secara optimal.

Perawatan Dalam Menanam Kelengkeng

Dalam budidaya kelengkeng agar cepat berbuah perlu adanya perawatan. Pohon kelengkeng perlu dirawat agar menghasilkan buah yang lebat dan manis rasanya. Siram pohon dua kali sehari jika cuaca dalam keadaan kering. Lakukan pagi dan sore. Jika sedang musim hujan, perhatikan air di dalam pot atau lahan. Jangan sampai ada air yang menggenang. Oleh karena itu, menanam pohon kelengkeng di lahan membutuhkan sistem pengairan yang baik.

Pemberian pupuk dilakukan pada hari-hari pertama masa penanaman. Berikan pupuk lebih banyak di awal dan kurangi jumlahnya secara bertahap. Selanjutnya, pupuk bisa diberikan satu bulan sekali saja. Gunakan pupuk organik atau pupuk kendang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia pada tanaman.

Penggemburan tanah juga harus dilakukan secara rutin untuk mendapatkan buah kelengkeng yang lebat dan manis. Saat pohon kelengkeng membesar, tanahnya bisa mengeras. Penggemburan bisa dilakukan dengan memberikan pupuk penyubur tanah, pencangkokan area sekitar, dan pemberian air yang memadai.

Lalukan pemangkasan secara rutin juga. Bagian ujung-ujung batang juga menyerap nutrisi. Jika dipangkas, nutrisi akan mengalir ke bagian buah. Sehingga buah bisa lebih lebat. Lakukan dengan hati-hati agar bagian yang berbuah tidak ikut terpotong.

Selain pengairan, pemupukan, penggemburan, dan pemangkasan, kita juga harus melakukan penyiangan gulma. Hindari menggunakan pestisida yang bisa meracuni tanaman. Gunakan tangan untuk mencabut gulma yang mulai tumbuh. Jangan tunggu hingga gulma meninggi dan banyak. Karena mereka akan menyerap nutrisi yang ada. Sehingga, pohon kelengkeng akan kekurangan berbagai zat yang dibutuhkan untuk menghasilkan buah.

Selain gulma, pengganggu tanaman berikutnya adalah hama. Potong batang atau ranting yang sudah terinfeksi hama agar tidak menular pada batang lainnya. Berikan pupuk organik agar pohon lebih tahan terhadap serangan hama ini.

Proses Pemanenan Buah Kelengkeng

Setelah bekerja keras selama kurang lebih satu tahun. Kita bisa melihat pohon kelengkeng mengeluarkan buah. Pertama, buahnya berwarna hijau. Namun, seiring berjalannya waktu kulit buah akan berubah warna menjadi kecokelatan dengan daging di dalamnya. Inilah saatnya panen buah kelengkeng.

Pilih waktu memanen saat matahari sedang terik. Karena, rasa buah yang kadar manisnya tinggi ada pada musim panas. Panen buah pada pagi atau sore hari. Buah kelengkeng akan matang setelah 4 sampai 6 bulan dari masa berbunga. Kulitnya berwarna cokelat tua dengan rasa yang manis. Potong ranting yang sudah berbuah lalu masukkan pada keranjang. Kemudian, buah siap untuk dinikmati sendiri atau dijual ke pasaran.

Bagaimana? Melakukan budidaya kelengkeng agar cepat berbuah tidak sulit bukan? Entah itu di lahan yang luas atau sekadar sebuah pot, kelengkeng akan tumbuh subur asal mendapat air, sinar matahari, dan nutrisi yang cukup. Buah ini memilik banyak penggemar dari semua kalangan. Permintaan kelengkeng tidak pernah sepi karena rasanya yang manis dan enak. Nah, sudah siapkah kamu dengan proses budidaya klengkeng? Ayo tunggu apa lagi? Mulailah sekarang juga!