Budidaya Jeruk Santang madu

Budidaya Jeruk Santang Madu di Kebun Rumah

Peluang budidaya jeruk Santang Madu memang cukup menjanjikan. Bahkan tidak kalah dengan pasar jahe merah. Oleh karena itu, orang-orang mulai tertarik untuk menanam buah ini. Jeruk Santang Madu memiliki rasa yang manis dan segar. Kulitnya berwarna kuning oranye dengan daun hijau pekat.

Buah ini bisa ditanam di lahan yang luas juga bisa menggunakan pot. Karena tampilannya yang cantik, beberapa orang bahkan menjadikannya sebagai tanaman hias di ruang tamu. Selain bisa dimakan langsung, jeruk biasanya diolah menjadi jus, smoothies, atau minuman sari jeruk. Nah, apa kamu tertarik untuk budidaya jeruk Santang Madu ?

Mengenal Jeruk Santang Madu

Jeruk Santang Madu berasal dari daerah Cina. Buah ini merupakan salah satu jenis jeruk yang mengandung banyak vitamin C. Selain itu, jeruk Santang Madu juga diperkaya dengan serat, folat, dan antioksidan. Jeruk jenis ini ukurannya kecil, tapi rasanya manis.

Hanya satu kali gigit saja, kita bisa langsung merasakan kelezatannya. Buah ini tampil dengan warna yang mencolok seperti kuning oranye yang segar dan memikat. Kandungan airnya banyak, sehingga cocok untuk menjadi pelepas dahaga dengan segera.

Mengonsumsi jeruk, termasuk jeruk Santang Madu , dapat membantu menyehatkan tubuh. Jeruk Santang Madu dapat membantu mencegah penuaan dini, menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan mata, melindungi kulit, melancarkan sistem pencernaan, mengontrol tekanan darah, menjaga kesehatan tulang, dan berbagai manfaat baik bagi tubuh lainnya.

Cara Budidaya Jeruk Santang Madu

Sebelum memutuskan untuk menjadi salah satu petani jeruk Santang Madu, kita perlu tahu bagaimana merawat tanaman ini hingga berbuah. Selain itu, kita juga perlu tahu proses budidaya jeruk Santang Madu mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, sampai panen. Setiap proses tentu membutuhkan kesabaran dan ketelitian untuk mendapatkan hasil yang optimal,

Menyiapkan Lahan Tumbuh Jeruk Santang Madu

Apakah kamu sudah memutuskan untuk menanam jeruk Santang Madu ? Baiknya perhatikan dulu wilayah atau lokasi yang kamu pilih. Jeruk Santang Madu baiknya ditanam pada daerah dengan curah hujan antara 100 mm sampai 1200 mm per tahunnya. Kadar kelembapan udara lokasi itu sebaiknya antara 50% sampai 85%. Pohon jeruk ini juga membutuhkan banyak cahaya matahari. Serta tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 500 hingga 1000 meter di atas permukaan laut.

Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik pada daerah dengan suhu 25-30 derajat Celsius. Jenis tanah yang gembur akan membuat pohon tumbuh subur. Teksturnya seperti campuran antara tanah lempung dengan pasir. Baiknya, tanah berhumus dengan pH antara 5,5 sampai 6,5.

Namun, kita tak hanya bisa menanamnya di lahan yang luas. Jeruk Santang Madu juga bisa dibudidayakan dengan menggunakan pot. Asalkan kita bisa mengondisikan lingkungan tumbuhnya seperti pada habitat alami, tanaman ini akan tumbuh dan berbuah dengan baik. Sehingga bisa dinikmati oleh kita yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan.

Proses Pembibitan Jeruk Sarang Madu

Saatnya untuk menyiapkan bibit. Pilih bibit jeruk sarang madu yang berkualitas baik. Sebelumnya kamu perlu memutuskan apakah akan menaman dengan bibit berupa biji atau yang sudah dalam bentuk stek. Jika menanam dengan biji, kamu butuh waktu lama untuk menunggunya berbuah. Untuk menanam dengan biji, pilih dari jeruk yang sudah matang sempurna. Belah buahnya secara hati-hati, lalu ambil bijinya.

Diamkan biji itu selama beberapa hari. Jauhkan dari sinar matahari secara langsung supaya tidak mati. Tunggu hingga tidak ada lendir yang tersisa pada biji yang sudah kamu kumpulkan itu. Setelah kering, rendam biji tersebut dalam air selama 6 sampai 8 jam. Kemudian, saatnya penyemaian.

Semai biji dengan menanamnya ke dalam polybag. Siapkan media tanam untuk penyemaian. Biasanya berupa campuran pupuk kandang, tanah, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Masukkan satu biji yang sudah berkecambah agar kelak tunas baru tidak bertumpuk.

Cipratkan air secukupnya agar tanah basah. Tempatkan bibit pada lokasi yang mendapatkan cahaya matahari memadai. Setelah kurang lebih 20 hari, tunas akan muncul. Nah, saat inilah bibit siap dipindahkan ke tempat menanam, baik di lahan luas atau dengan menggunakan pot.

Menanam Stek

Menanam dengan stek relatif lebih cepat. Namun, kamu harus memperhatikan baik-baik batang stek yang akan menjadi bibit. Kamu bisa membeli bibit tersebut pada pedagang bibit buah. Atau, kamu juga bisa menyetek sendiri.

Perhatikan induk yang akan dijadikan bibit. Pilih pohon yang sudah pernah berbuah dan terbukti kualitasnya baik. Lakukan penyetekan dengan memotong ujung ranting dari tanaman induk. Kamu harus memilih ranting yang bebas dari hama dan penyakit. Potong sepanjang 20 sampai 30 cm. Bersihkan daunnya, sisakan beberapa helai saja. Kemudian, runcingkan bagian pangkal ranting.

Semai batang stek pada media tanam berupa humus dan sekam padi. Lalu, masukkan ke gelas plastik yang transparan. Hal ini akan memudahkan kita melihat akarnya saat tumbuh nanti. Tambahkan air secukupnya agar media tanam basah. Selanjutnya, pindahkan tanaman ini ke tempat yang mendapat cukup sinar matahari.

Kamu juga bisa membeli bibit stek jeruk Santang Madu . Namun, harus teliti. Tidak semua bibit berkualitas baik. Perhatikan ciri-cirinya dengan benar. Bibit stek yang baik batangnya halus, tidak kasar. Lihat juga akarnya. Jika banyak serat dan berakar tunggang dengan ukuran sedang, artinya bibit ini bagus. bibit juga terlihat subur dan segar. Pilih bibit yang sudah berusia 7 sampai 8 bulan di dalam polybag. Usia ini tanaman sudah sehat dan siap untuk ditanam di lahan atau pot.

Baik menggunakan biji atau stek, bibit jeruk Santang Madu membutuhkan sinar matahari dan air yang sesuai. Bibit yang baik akan memudahkan budidaya jeruk Santang Madu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Siapa yang tidak ingin mendapatkan buah yang lebat dan rasa manis dari jeruk ini?

Penanaman Bibit Jeruk

Menanam bibit ke lahan tidaklah sulit. Kamu hanya perlu mengambil bibit yang sudah bertunas, yakni ada akar dan daunnya. Buat lubang tanam yang besarnya tergantung dari bibit yang kamu miliki. Biasanya berukuran 40 X 40 X 40 cm. Semakin lebar semakin baik. Hal ini akan membuat akar lebih leluasa tumbuh dan bisa menyerap nutrisi baik dari dalam tanah.

Letakkan bibit di tengah-tengah lubang. Buka polybag atau pembungkusnya pelan-pelan. Buang pembungkusnya. Setelah itu timbun kembali lubang yang sudah ada bibit jeruk Santang Madu di dalamnya. Atur peletakan bibit supaya tidak miring atau condong.

Agar pohon jeruk nantinya tumbuh lurus. Tambahkan gundukan tanah di sekitar pohon untuk menyerap air saat hujan. Jika menanam lebih dari satu pohon seperti pada budidaya jeruk Santang Madu , maka berikan jarak setidaknya 3 meter antar pohon.

Jika menggunakan pot, pilih pot yang berukuran sedang atau besar. Pohon jeruk bisa tumbuh besar nantinya. Pot harusnya terbuat dari porselen, tanah liat, semen, atau kayu. Masukkan pupuk sebanyak 1/3 dari tinggi pot di dasarnya. Masukkan benih bibit baik biji atau stek, lalu tambahkan tanah. Kemudian, tambahkan sisa pupuk.

Tanam benih di tengah pot agar posisinya sesuai. Nantinya jeruk akan tumbuh dan berbuah. Jika posisinya miring akan ada kemungkinan pohon jeruk condong sehingga menyebabkan pot tidak seimbang. Bahkan, pot yang terbuat dari tanah bisa pecah akibat dorongan atau desakan dari akarnya.

Setelah menanam, padatkan tanah agar bibit tertancap kuat. Tambahkan air dan tempatkan pada area yang mendapatkan sinar matahari cukup. Proses budidaya jeruk Santang Madu dengan pot pun selesai. Tidak ada proses yang sulit kan?

Perawatan Tanaman Jeruk

Baik menanam di lahan atau pot, jeruk Santang Madu perlu diperhatikan dan dirawat dengan baik. Siram tanaman setidaknya dua hari sekali pada pagi dan sore. Setelah tanaman tumbuh dengan baik, penyiraman bisa dilakukan seminggu sekali. Pemupukan dapat dilakukan secara rutin 4 bulan satu kali untuk mendukung pertumbuhan pohon jeruk Santang Madu . Jika tanaman sudah tumbuh setinggi 15 sampai 23 cm, tancapkan penyangga. Ikat ranting pohon jeruk ke penyangga jika sudah mulai tumbuh sembarang arah. Namun, jangan terlalu kencang agar ranting-ranting itu tetap leluasa bergerak.

Selain memastikan tanaman tidak kekeringan atau kelebihan air, kita juga perlu memangkas ranting-ranting yang kering. Jika menggunakan pot, bersihkan juga daun-daun kering yang tersangkut pada ranting agar tanaman tampak cantik. Bebaskan pohon jeruk dari hama yang datang. Setiap hama akan mengganggu pertumbuhan. Bersihkan juga gulma dengan mencabutinya menggunakan tangan.

Budidaya jeruk Santang Madu dengan lahan terbilang lebih praktis. Karena setelah proses menanam selesai, kita hanya perlu melakukan perawatan sembari menunggu waktu panen. Namun, menggunakan pot akan berbeda. Pohon jeruk akan tumbuh lebih besar dan besar lagi. Jika pot yang digunakan di awal tidak lagi memadai, maka kita perlu memindahkannya ke dalam pot yang lebih besar.

Pemindahan pot tentu juga tidak mudah. Karena kita butuh bantuan orang lain untuk memecahkan menyongkel tanaman tanpa merusak akarnya. Kemudian, baru dipindahkan ke pot lain secara hati-hati. Hal ini cukup memakan waktu. Namun, lebih baik dilakukan dari pada tanaman tidak bisa tumbuh dan berbuah dengan baik karena medianya tidak memadai.

Masa Panen Jeruk Santang Madu

Masa panen jeruk Santang Madu tergantung pada pembibitan. Jika kita menanam dengan biji, maka pohon jeruk akan memunculkan bunga pertamanya dalam waktu minimal 5 tahun. Nah, jika menggunakan stek, kita sudah bisa melihat bunga pertamanya setelah ditanam dalam jangka waktu 2 sampai 4 tahun.

Setelah bunga mekar, kita masih perlu menunggu hingga kurang lebih 8 bulan untuk bisa memanen jeruk yang sudah matang. Proses ini tentu sebanding dengan kualitas dari jeruk yang sudah kita tanam dan rawat dengan baik. Budidaya jeruk Santang Madu memang menguntungkan. Kita hanya perlu menanam sekali. Berikutnya, kita dapat memanen buahnya setidaknya 3 kali dalam setahun.

Setelah mengetahui cara budidaya jeruk Santang Madu , apakah kamu tertarik untuk menanamnya? Jangan khawatir! Kamu tidak harus memiliki lahan yang luas. Menanam dalam pot juga cukup menjanjikan. Apa pun media tanamnya, kita tetap perlu merawat dan memperhatikan pertumbuhannya untuk mendapat hasil yang optimal. Jika kamu ingin mencoba budidaya jeruk Santang Madu , luangkan waktu untuk terus memantaunya ya!