cara mengolah limbah peternakan

Cara Mengolah Limbah Peternakan Menjadi Lebih Berguna

Sebagian orang mengalami kesulitan bagaimana cara mengolah limbah peternakan. Tahukah kamu, bahwa limbah peternakan bisa memiliki nilai ekonomis. Daripada sekadar menjadi kotoran yang mengotori jalan, akan lebih baik jika kita memanfaatkannya untuk menjadi sesuatu yang baru.

Limbah peternakan juga bisa mengurangi efek rumah kaca karena emisi gas metana berasal dari limbah peternakan. Kita bisa menjaga bumi dan mendapatkan tambahan penghasilan dengan pengolahan limbah peternakan.

Lalu, apa saja yang bisa lakukan pada limbah peternakan ini? Beberapa studi telah dilakukan oleh universitas ternama di Indonesia. Bahkan Kementerian Pertanian juga berkali-kali melakukan sosialisasi pengelolaan limbah peternakan. Tujuannya agar sumber daya manusia makin kreatif dalam memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya, termasuk limbah atau kotoran ternak.

Cara Mengolah Limbah Peternakan

Limbah kotoran ternak perlu dikelola dengan baik untuk menciptakan lingkungan yang zero waste atau nol pembuangan. Peternak perlu berupaya untuk mengurangi, menggunakan kembali, atau mendaur ulang limbah agar lingkungan tetap sehat dan terbebas dari bakteri patogen. Pengurangan limbah dapat dilakukan dengan menciptakan produk berbahan limbah. Seprti salah satunya untuk pembuatan em4 untuk peternakan. Tentu saja, hal ini juga berlaku bagi limbah kotoran hewan ternak baik itu kambing, sapi, kerbau, atau hewan lainnya.

Pengolahan Limbah Ternak Menjadi Biogas

Peternak dapat memanfaatkan limbah ternak untuk membuat biogas. Apa itu biogas? Jika kita hendak memasak dengan kompor gas, kita butuh gas bukan? Gas yang ada saat ini sifatnya sumber daya alam yang sulit diperbaharui. Butuh waktu lama untuk mendapatkan gas tersebut untuk bisa dipakai. Nah, alternatif lainnya yang bisa kita gunakan adalah dengan biogas. Biogas dapat disalurkan ke kompor dan digunakan untuk memasak. Tenang saja, sudah tidak ada lagi bau kotoran sapi di sana.

Bagaimana cara membuat biogas?

Kita perlu mengumpulkan alat-alat yang dibutuhkan untuk mengolah limbah peternakan dan membuat biogas ini. Siapkan galon air mineral, pisau untuk membuat lubang pada tutup galon, pipa logam kecil dengan diameter 1 cm. kita juga membutuhkan selang plastik akuarium dengan diameter 1 cm. Lalu, siapkan air dan tentu saja limbah ternak. limbah ternak bisa berasal dari hewan apa saja. Bahkan, kita juga bisa menggunakan eceng gondok atau limbah sayuran bekas masak.

Langkah pertama. Masukkan kotoran ternak sampai setengah galon. Kita juga bisa menggunakan sisa sayuran loh. Isi galon dengan air secukupnya sampai semua kotoran terendam, lalu tutup rapat. Jangan sampai ada lubang sedikit pun. Simpan selama tujuh hari. Selama proses penyimpanan inilah terjadi pembusukan kotoran hewan ternak yang kemudian mengeluarkan gas berupa metana. Gas metana yang mudah terbakar cocok digunakan sebagai bahan bakar untuk api kompor.

Langkah selanjutnya, siapkan pipa logam berdiameter 1 cm dengan panjang masing-masing 10cm dan 20 cm. Siapkan juga selang plastik dengan ukuran diameter 1 cm, sepanjang 1 meter. Lubangi tutup galon sedikit saja. Jangan dibuka tutupnya ya, karena gas akan menguap dan habis. Kemudian, Anda bisa menyambungkan selang plastik tadi ke pipa logam pada tutup galon dan pastikan sambungan rapat. Gas metana akan melewati pipa dan selang plastik sebelum bisa dihidupkan dengan korek api.

Di ujung selang satunya lagi, sambungkan pipa logam yang panjangnya 20cm tadi. Hidupkan api dengan korek api. Jika pembusukan berjalan dengan baik, maka api akan menyala dan siap digunakan untuk memasak. Namun, menggunakan galon tentu gas yang keluar akan sedikit dan apinya kecil. Sebaiknya kita gunakan drum besar untuk menampung lebih banyak limbah kotoran hewan.

Penyebab Biogas Tidak Bekerja

Kalau api tidak hidup, artinya pembusukan tidak terjadi dengan benar. Penyebabnya biasanya datang dari bakteri pembusuk yang tidak mencukupi. Namun, kesalahan ini sangat jarang terjadi. Untuk mengatasinya, tambahkan bakteri patogen yang menghasilkan gas metana. Dengan begitu, gas akan keluar dari dalam tabung, melewati pipa logam, melewati selang plastik akuarium, lalu ke pipa logam yang lebih panjang, dan keluarlah api yang siap digunakan untuk memasak.

Mudah kan cara membuat biogas? Peralatan dan bahan yang kita butuhkan tadi bisa kita dapatkan dengan mudah di sekitar kita. Namun, proses yang panjang membuat kompor ini kurang efisien. Perlu waktu seminggu hanya untuk mendapatkan gas untuk memasak. Namun, hal ini bisa diwujudkan ketika masyarakat bekerja sama dengan pemerintah secara serius untuk beralih dari kompor gas dengan kompor biogas.

Pengolahan Limbah Ternak Menjadi Pupuk Kompos

Pembuatan pupuk kompos pada dasarnya dibuat dengan mengubah limbah organik menjadi pupuk organik. Proses ini bertujuan untuk membunuh biji gulma organisme atau bakteri jahat, serta mengurangi bau menyengat dari kotoran. Jika pembusukan tidak terkontrol atau tidak dikelola, maka limbah peternakan bisa menimbulkan cacing dan insekta berbahaya.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk mengolah limbah peternakan dan membuat pupuk kompos yaitu kotoran ternak, dalam hal ini kita akan coba kotoran sapi atau kambing. Siapkan sebanyak 100 kilogram. Bahan lain yang kita butuhkan yaitu; biostater sebanyak 259 gram, serbuk gergaji sebanyak 10 kilogram, abu sisa pembakaran sebanyak 5 kilogram, kapur tohor atau gamping sebanyak 5 kilogram, dan pupuk urea sebanyak 250 gram.

Bagilah bahan-bahan di atas menjadi enam bagian. Cara membuatnya tidak sulit, bahkan seorang pemula pun bisa membuat pupuk kompos dengan mudah. Tumpuk kotoran hewan ternak setinggi 25 cm sampai 30 cm. Taburkan biostater, abu, kapu, dan serbuk gergaji sebagian sesuai dengan pembagian yang telah kamu lakukan di awal. Lalu siram dengan air.

Ulangi proses menumpuk dan menabur bahan sampai tumpukan mencapai satu setengah meter. Lalu, tutup tumpukan agar tidak terkena cahaya matahari secara langsung atau terkena air hujan. Balik tumpukan jika suhunya mulai panas. Lakukan pembalikan setidaknya satu minggu sekali sambil disiram bagian yang telah dibalik itu. Lalu, biarkan kering kembali dengan tetap ditutup tanpa sinar matahari langsung. Nah, pada minggu ke lima, pupuk sudah bisa digunakan.

Gunakan pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman. Karena terbuat dari bahan-bahan alami, pupuk kompos bisa digunakan pada semua jenis tanaman. Banyaknya penggunaan sesuai dengan kebutuhan ya. Ada baiknya kita bungkus pupuk kompos dengan plastik agar mudah membawanya ke lahan pertanian. Atau, kita juga bisa menjualnya kepada petani. Pupuk kompos bisa menjadi alternatif selain pupuk kimia yang bisa menimbulkan bahaya dan sulit dijangkau.

Mengolah Limbah Peternakan Menjadi Pupuk Cair

Apakah kamu membutuhkan pupuk untuk tanamanmu di depan rumah? Tenang saja, kita tak perlu membeli pupuk di pasar jika bisa membuatnya sendiri. Kabar baiknya, kita juga bisa menggunakan limbah ternak hewan loh. Pupuk cair yang dibuat dari limbah ternak tidak menimbulkan efek samping negatif karena berasal dari bahan alam. Meski, membuatnya perlu waktu, tapi hasilnya akan membuat para petani senang. Peternak juga bisa mendapat penghasilan tambahan jika menjual pupuk ini.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk cair adalah 10 kilogram kotoran kambing atau sapi, 500 mililiter molase atau tetes tebu atau gula yang dicairkan. Kita juga akan membutuhkan 500 gram pupuk SP-36. 500 mililiter EM4, 2 lempeng ragi tape, serta 50 liter air bersih. Semua bahan ini kelak akan menghasilkan 50 liter pupuk cair.

Sedangkan alat-alat yang diperlukan yaitu, drum plastik tertutup, ember, kantong kain, gayung, dan gelas ukur. Tidak sulit kan alat-alatnya? Kamu bisa mendapatkan semua itu dengan mudah di rumahmu sendiri. Jika belum ada, belilah di toko terdekat.

Proses Pembuatan

Cara membuatnya yaitu, hancurkan kotoran ternak agar seperti tekstur pasir dengan cara ditumbuk. Kemudian, masukkan 15 kilogram kotoran kambing atau sapi pada kantong kain yang ada pori-porinya. Hal itu dilakukan agar terjadi pertukaran udara di dalam kantong. Masukkan bahan-bahan lain ke dalam drum plastik. Namun sebelum itu, larutkan dulu molase dan SP-36 dengan air.

Setelah semua bahan masuk drum, tambahkan kantong kain yang berisi kotoran hewan ternak tadi. Tambahkan air bersih. Kotoran kambing dalam kantung harus terendam air semua. Tutup rapat tanpa lubang sama sekali selama dua hari. Buka tutup drum lalu aduk secara rutin setiap pagi dan sore selama seminggu. Setelah itu, buka tutup pada hari ke 8 dan pupuk cair siap digunakan. Cara menggunakannya juga mudah, campurkan 1 liter pupuk cair dengan 50 liter air, lalu siramkan ke tanah sekitar tanaman.

Kombinasi pupuk cair dari limbah ternak serta pupuk kompos dari bahan serupa, maka tanaman akan tumbuh subur. Selain itu, pemupukan juga tidak akan menimbulkan efek negatif pada kulit seperti pada penggunaan bahan kimia. Namun, bukan berarti kita bebas mengaplikasikan tanpa ukuran. Meski alami, pupuk ini juga harus diberikan sesuai dosis. Jika tidak, akan terjadi pemborosan yang sebetulnya tidak perlu.

Pengolahan Limbah Ternak Menjadi Briket

Tahukah kamu bahwa kotoran sapi menghasilkan kalori sebanyak 4000 kalori per gramnya? Wah banyak bukan? Membuat briket menjadi salah satu cara mengolah limbah peternakan. Pengolahan limbah peternakan sapi menjadi briket akan mengurangi menguapnya gas metana ke angkasa. Gas metana mudah sekali terbakar, sehingga dapat memperparah efek rumah kaca di atmosfer.

Kotoran sapi ini bisa kita manfaatkan untuk membuat briket dengan campuran bahan-bahan lainnya. Apa itu briket? Briket adalah salah satu bahan bakar yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah. Ketika stok minyak tanah di bumi terkikis, kita bisa membuat briket untuk bahan bakar.

Alat-alat yang dibutuhkan adalah pencetak, penghalus, timbangan, dan ember. Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan yaitu tepung kanji, kotoran sapi, dan arang. Semua alat dan bahan mudah didapat di lingkungan sekitar. Sehingga, praktik membuat briket sama sekali bukan masalah besar.

Cara membuatnya adalah dengan mengeringkan kotoran sapi di bawah sinar matahari. Kemudian, tumbuk arang kayu dan ayak agar kita mendapat arang yang halus. Kotoran sapi tadi juga perlu ditumbuk agar halus dan diayak.

Kemudian campurkan arang dan kotoran sapi dengan perbandingan 1:1, contohnya 1 kilogram kotoran sapi dan satu kilogram arang. Larutkan tepung kanji dan tambahkan pada campuran tadi. Setelah itu, cetak dengan menggunakan cetakan. Lalu, jemur sampai kering. Jika sudah kering, briket siap digunakan untuk memasak.

Penggunaan briket sebagai bahan bakar memang belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Namun, dengan adanya sosialisasi yang benar, maka masyarakat akan paham jika briket juga bisa menjadi alternatif bahan bakar selain gas dan listrik.

Kesimpulan

Nah, sekarang kamu telah mengetahui bahwa kotoran hewan ternak ternyata memiliki banyak manfaat bukan? Cara mengolah limbah peternakan juga tidak sulit. Bahkan, kita tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membuat briket, pupuk kompos, pupuk cair, atau biogas.

Namun, pemanfaatan tersebut hanya bisa digunakan untuk satu keluarga jika tidak dalam jumlah besar. Harapannya pemerintah dan masyarakat dapat bekerja untuk melakukan pengelolaan limbah hewan ternak tersebut. Sehingga, kita bisa menjadi bangsa yang unggul dan mandiri.