Sponsored

Gubernur Riau Kena OTT KPK: Reaksi PKB, Mengejutkan!

WAKIL Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cucun Ahmad Syamsurijal, menyatakan pihaknya masih menanti penjelasan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus yang menjerat kadernya, Gubernur Riau Abdul Wahid. Pernyataan ini disampaikan Cucun menanggapi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Abdul Wahid, politikus senior dari PKB.

Menurut Cucun, PKB saat ini tengah menghimpun informasi menyeluruh mengenai kasus yang menimpa Abdul Wahid. “Karena kasusnya kan kita belum paham. Kemarin dapat informasi baru dimintai keterangan ya seperti apa,” ujar Cucun di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, pada Selasa, 4 November 2025, menggarisbawahi minimnya detail yang tersedia di internal partai.

Abdul Wahid terjaring dalam OTT yang digelar KPK di wilayah Riau. Detail waktu pelaksanaan OTT tersebut belum diketahui pasti oleh publik. Selain Abdul Wahid, KPK juga turut meringkus dua pejabat penting lainnya: Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Arif Setiawan, serta Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Riau, Ferry Yunanda.

Wakil Ketua DPR itu menambahkan, hasil pemeriksaan resmi dari lembaga antirasuah tersebut sangat krusial untuk menentukan apakah kadernya benar-benar terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Keterbatasan informasi awal yang baru bersumber dari Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, kata Cucun, hanyalah pijakan awal. Oleh karena itu, menunggu penjelasan lengkap dari KPK menjadi langkah yang tidak bisa ditawar.

Sponsored

Cucun menegaskan bahwa hingga kini, internal PKB belum membahas tindak lanjut konkret terhadap penangkapan Abdul Wahid, termasuk potensi sanksi partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar itu jika Abdul Wahid terbukti bersalah. “Ya kami melihat dulu tadi. Berangkatnya dari keterangan yang akan disampaikan oleh KPK-nya seperti apa. Belum bisa mengambil langkah apa-apa,” jelas Cucun, menekankan posisi menunggu PKB.

Sementara itu, Abdul Wahid bersama Arif Setiawan dan Ferry Yunanda telah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Ketiganya tiba pada Selasa, 4 November 2025, pukul 09.49 WIB, setelah dibawa dari Riau. Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, Abdul Wahid terlihat mengenakan kaus putih, celana hitam, dan sandal hitam. Ia bersama dua bawahannya menutupi wajah mereka dengan masker putih.

Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa tim KPK telah mengamankan total sepuluh orang dalam operasi tangkap tangan di Riau. Ia memastikan bahwa seluruh individu yang diamankan merupakan penyelenggara negara. “Kami akan memperbarui informasi mengenai siapa saja yang diamankan,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Senin, 3 November 2025.

Budi menambahkan bahwa tim penyidik KPK masih berada di lapangan untuk melanjutkan proses penyelidikan lebih lanjut. Ia juga mengonfirmasi bahwa kesepuluh orang yang ditangkap dijadwalkan akan dibawa ke Gedung KPK pada Selasa, 4 November 2025, untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Mutia Yuantisya berkontribusi dalam tulisan ini.

Pilihan Editor: Bagaimana Partai Mengatur Ulang Legislator Perempuan di DPR

Ringkasan

Gubernur Riau Abdul Wahid, seorang politikus senior dari PKB, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Riau. Selain Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau Arif Setiawan dan Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Riau Ferry Yunanda juga turut diringkus. Wakil Ketua Umum PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyatakan partainya masih menanti penjelasan resmi dari KPK terkait kasus tersebut, karena detail kasus belum sepenuhnya dipahami.

PKB saat ini tengah menghimpun informasi menyeluruh dan belum membahas tindak lanjut konkret atau potensi sanksi partai sebelum adanya hasil pemeriksaan resmi dari KPK. Sementara itu, Abdul Wahid bersama dua pejabat lainnya telah tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa, 4 November 2025, untuk menjalani pemeriksaan. Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa total sepuluh orang penyelenggara negara diamankan dalam OTT tersebut dan akan diperiksa intensif.

Sponsored