Joglonesia.com – Budidaya dan beternak kambing mulai dari awal higga panen tidak sulit. Namun harus memiliki tempat yang cukup untuk menampungnya. Tidak seperti budidaya cacing tanah yang membutuhkan sedikit ruang.
Bagi masyarakat Indonesia, tentunya sudah tidak asing lagi dengan salah satu jenis hewan ini. Terutama umat muslim yang mana menjadikan kambing sebagai salah satu jenis hewan kurban. Kambing termasuk hewan ruminansia atau memamah biak dengan nama ilmiah Capra Hircusdan dimana hewan ini mampu beradaptasi dengan kondisi iklim, tanah dan vegetasi yang sangat beragam pula.
Dari segi pengembalian modal awal untuk usaha peternakan kambing bisa dikatakan lebih cepat dibandingkan dengan sapi karena siklus kehamilan yang lebih cepat yakni mencapai 3 kali dalam 2 tahun. Selain itu, kandang yang dibutuhkan juga lebih kecil, dengan begitu modal yang digunakan lebih hemat.
Tujuan budidaya kambing sendiri ada 3 macam yakni untuk diambil susunya. yang kedua untuk diambil dagingnya dan yang terakhir untuk diambil bulunya. Untuk di Indoneisa sendiri, peternakan kambing lebih banyak dimanfaatkan untuk diambil dagingnya, meskipun ada beberapa peternak yang memanfaatkan susu kambing.
Panduan Singkat Budidaya dan Beternak Kambing
Sebelum Anda memulai untuk memelihara dan membudidayakan kambing, ada beberapa persiapan yang harus Anda lakukan tentunya. Hal ini penting terutama untuk mempelajari sifat dan karakteristik kambing yang mana ini nantinya akan memudahkan dalam perawatan, pengendalian penyakit dan juga beberapa hal lainnya.
Jenis Kambing
Seperti kita ketahui, ada banyak jenis kambing yang ada di dunia ini dengan beberapa manfaat yang berbeda. Namun di Indonesia sendiri hanya ada sekitar 6 jenis kambing yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat. Diantaranya adalah Kambing kacang, kambing etawa, kambing peranakan etawa, saneen, boer dan kambing muara.
Pemanfaatan kambing ini juga berbeda beda menurut jenisnya, ada yang dimanfaatkan sebagai pedaging karena bentuk posturnya yang besar, ada juga yang memilih jenis kambing yang lebih kecil karena dagingnya lebih enak dan lain lain.
Kandang Budidaya dan Beternak Kambing
Di Indonesia sendiri, untuk budidaya dan beternak kambing lebih banyak menggunakan kandang dengan model rumah panggung, dimana kandang dibuat lebih tinggi dengan lantai yang menggantung dengan papan kayu atau bambu. Hal ini lebih bertujuan agar kandang tetap bersih karena kotoran bisa langsung jatuh ke tanah dan mudah dalam mebersihkannya.
Dengan begitu, kambing juga tidak akan mudah terserang penyakit dan juga kotoran dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Perlu Anda ketahui bahwa pupuk organik dari kotoran kambing tercatat paling banyak digunakan oleh petani jika dibandingkan dengan pupuk organik dari haslil limah peternakan lainnya. Penjualan pupuk organik ini sendiri mampu memberikan pemasukan tambahan yang mana dapat menghemat biaya perawatan.
Luas kandang untuk budidaya dan beternak kambing tergantung dari jumlah kambing yang akan dipelihara dimana untuk 1 ekor kambing dewasa dibutuhkan luas kurang lebih 1 meter persegi. Saran terbaik membuat 2 kandang terpisah yang mana salah satunya untuk proses perawatan kambing yang melahirkan dan menyusui.
Untuk ketinggian lantai kandang dari tanah yang ideal sekitar 70 cm dimana ini akan memudahkan dalam proses pembersihan atau pengambilan limbah kotoran ternak Anda. Sedangkan ketinggian atap dari lantai sebaiknya dibuat sekitar 180 cm dengan atap menggunakan genting tanah liat.
Pada bagian lantai, dibuat dari bambu atau kayu dengan jarak kelonggaran antar kayu tidak lebih besar dari kaki kambing, namun pastikan menambahkan beberapa penyangga yang kuat karena nantinya akan menampung beban yang cukup berat. Dinding kandang bisa menggunakan papan kayu dengan ventilasi yang cukup untuk cahaya bisa masuk dan sirkulasi udara bisa lancar.
Desain Kandang Kambing
Anda bisa manambahkan karung goni pada bagian luar dinding yang dapat dibuka tutup dengan mudah setiap hari. Ini bertujuan agar saat cuaca dingin dimalam hari, suhu udara didalam kandang tetap hangat dengan menutupnya dan membuka kembali saat cuaca panas.
Tambahkan kotak untuk penempatan makanan dibagian depan luar kandang dimana dinding kandang sebelumnya telah dibuat lobang sebesar kepala kambing bisa leluasa untuk mengambil makanan dan minuman. Juga beri lampu penerangan didalam kandang namun jangan terlalu banyak cahaya dimalam hari agar kambing bisa tidur dengan nyenyak.
Untuk bagian lantai dasar tempat menampung kotoran, sebaiknya dikeraskan dan disemen agar proses pembersihan kandang lebih mudah. Juga dibuat dengen kemiringan yang menuju pada satu sudut agar air kencing kambing lebih cepat mengalir dan dapat ditampung dalam satu wadah khusus. Sebagau catatan, air kencing kambing saat ini juga sudah banyak digunakan sebagai pupuk cair.
Lokasi kandang yang ideal sebaiknya memiliki jarak yang cukup dari rumah penduduk karena bau yang dihasilkan dari peternakan kambing ini cukup menyengat. Hal ini untuk menghindari komplain dari tetangga sekitar dan juga menjaga kebersihan udara yang kita hirup juga lingkungan kita tinggal.
Makanan Kambing
Pemberian pakan kambing harus diberikan secara rutin dan tepat waktu akar kambing produktif dan sehat. Tingkat kebutuhan banyaknya makanan sendiri tergantung dari berat kambing. Idealnya, tingkat kebutuhan makanan kambing adalah 5 hingga 7 persen dari berat kambing dalam sekali waktu makan.
Untuk jenis makanan yang biasa diberikan berupa rumput hijau, dedaunan, dedak dan juga makanan konstentrat. Sebagai info tambahan, saat ini telah dikembangkan makanan kambing hasil dari fermentasi yang terdiri dari rumput dan batang pohon pisang yang dicacah. Jenis makanan ini telah banyak digunakan oleh para peternak kambing modern yang mana lebih hemat dan bisa ditampung untuk beberapa hari.
Anakan kambing yang berusia dibawah 2 minggu masih mengandalkan ASI. Setelahnya bisa diberikan makanan tambahan berupa dedak atau bekatul dan juga rumput yang lunak. Dan setelah mereka berusia lebih dari 10 minggu, sebaiknya mulai disapih. Untuk pemberian makanan bisa ditambah dengan beberapa dedaunan dan juga air bersih.
Sedangkan untuk kambing dewasa, makanan bisa diberikan pada kotak makan dan harus selalu tersedia. Namun tidak berlebihan, terutama untuk kambiang dalam masa pertumbuhan. Tambahkan juga garam yang dicampur dengan makanan 2 kali seminggu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang mereka butuhkan.
Untuk kebutuhan air minum kambing dewasa sendiri dibutuhkan sekitar 5 liter air per-ekor kambing dalam sehari. Jadi pastikan air bersih selalau tersedia di kandang. Kekurangan air menyebabkan kambing dehidrasi yang akan mengakibatkan penurunan kualitas daging kambing.
Pemilihan Bibit Kambing
Untuk menghasilkan peternakan yang produktif dalam budidaya dan beternak kambing, Anda bisa menyediakan kambing dewasa dengan beberapa ekor betina dan satu pejantan. Perlu dicatat bahwa kambing tidak hidup secara berpasangan, jadi dengan satu pejantan sudah cukup untuk peternakan Anda. Namun, sebaiknya pilih pejantan dengan kondisi yang sehat dengan postur tubuh yang besar. Hal ini bertujuan untuk memiliki keturunan yang bagus pula.
Beberapa petani juga menerapkan kandang terpisah untuk kambing pejantan yang mana bertujuan untuk menghindari kambing selalu kawin dan bisa mengakibatkan keguguran pada kambing yang sedang hamil. Juga untuk mengontrol pengembangbiakan agar bisa mendapatkan keturunan yang bagus.
Kambing dewasa siap kawin saat mereka mencapai usia minimal 10 bulan. Dan mereka bisa reproduksi secara sehat sampai usia maksimal 5 tahun. Untuk itulah, meski usia hidup kambing bisa lebih lama, para peternak lebih suka mengganti indukan dan menjual kambing yang sudah diatas usia 5 tahun. Meskipun harganya tidak sebagus dengan kambing muda, namun karena sudah tidak produktif menjadi alasan yang masuk akal.
Pada umumnya, kambing bisa menghasilkan keturunan hingga 4 ekor anakan yang mana masa kehamilan antara 6 sampai dengan 7 bulan. Saat mereka siap kawin, ada tanda tanda yang biasa dilakukan seperti sering menggerakkan ekornya, nafsu makan menurun danmerasa gelisah. Jika ini terjadi, maka kambing siap dijadikan satu kandang dengan pejantan dalam beberapa hari.
Kambing Siap Jual
Setelah menjalani proses perawatan di peternakan kambing dalam kandang, kini saatnya musim panen tiba. Dan kambing telah siap untuk dijual ke pedagang. Biasanya, para tengkulak sudah siap dan mereka datang untuk membeli kambing yang sudah siap untuk dikonsumsi. Selain itu kebanyakan dari mereka lebih memilih kambing muda yang dipercaya memiliki daging lebih empuk.
Untuk usia kambing yang sudah siap digunakan berkisar antara 1 hingga 1.5 tahun dengan harga variatif. Hal ini tergantung kondisi berat kambing dan juga jenis kambing yang dibudidayakan. Setelah usia itu, mungkin akan lebih sulit dalam menjualnnya jika tujuannya untuk diambil dagingnya.
Untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi, Anda bisa menjualnya menjelang lebaran idul adha. Biasanya mendekati hari raya iedul Adha kambing jantan sangat laris untuk ketersediaan hewan kurban bagi umat muslim. Harga juga beragam mulai dari 2 juta hingga 3 juta tergantung berat kambing dan juga jenis kambing itu sendiri.
Nah, itulah tadi panduan singkat tentang budidaya kambing dari awal yang bisa kita bagikan dalam kesempatan kali ini. Semoga bisa memberi pencerahan untuk beternak kambing.