Cara Budidaya Pepaya Agar Cepat Berbuah

Cara Budidaya Pepaya Agar Cepat Berbuah

Joglonesia.com – Ternyata tidak sulit bagaimana cara budidaya pepaya agar cepat berbuah manis dan besar. Dan ini merupakan ide usaha dirumah yang bisa dikerjakan sebagai sampingan.

Buah pepaya yang sudah matang rasanya sangat manis dan menyegarkan. Tidak sedikit orang menyukai buah ini karena begitu banyak manfaat untuk kesehatan. Diantaranya adalah untuk melancarkan buang air besar dan menambah kebutuhan asupan gizi dan vitamin.

Selain buah matang, buah yang masih mentah juga berguna untuk dibuat sayur lodeh. Bahkan, buah yang setengah matangpun juga bisa di konsumsi untuk menu lotes datau rujak.

Budidaya Pepaya Agar Cepat Berbuah

Selain buahnya, bunga dan daun juga dapat dimanfaatkan untuk dimasak sebagai sayuran yang sama seperti brokoli. Bahkan, air perasan daun pepaya banyak yang mempercayai sebagai obat terutama untuk menambah nafsu makan. Jika Anda pergi ke pasar tradisional, biasanya Anda akan menemukan penuual jamu gendong yang menjajakan jamu dari perasan daun pepaya ini. Bahkan, tidak jarang kita temukan pepaya dalam produk kosmetik atau kecantikan.

Dengan begitu banyak manfaat ini, tentunya ada sebuah peluang yang bisa dimanfaatkan yakni budidaya pepaya. Jika Anda memiliki kebun di belakang rumah, atau sedikit ruang untuk menanam, Anda bisa menanam pepaya ini sendiri.

Sejarah dan Asal Tanaman Pepaya

Beberapa peneliti mempercayai bahwa buah Pepaya ini berasal dari daerah dengan iklim yang hangat di Amerika Utara dan Tengah, terutama di Meksiko selatan dan Nikaragua, yang kemudian tanaman ini mulai didistribusikan ke banyak negara lain di dunia.

Dan untuk saat ini, tanaman buah ini banyak dibudidayakkan hampir di semua wilayah tropis dan subtropis di dunia, diantaranya adalah Indonesia, Brasil, Meksiko, dan juga India yang paling menonjol dan menjadi salah satu negara yang menyumbang setengah dari produksi pepaya di dunia.

Kemungkinan area penanaman
Mereka adalah mereka yang berjarak antara 0-600 MSN, meskipun dapat tumbuh hingga 1000 meter, tetapi yang optimal adalah yang disebutkan. Dataran yang disajikan di dekat pantai menawarkan kondisi yang baik karena suhu dan kemudahan irigasi.

Tentang Pohon Pepaya

Untuk lebih memahami bagaimana budidaya pepaya yang baik dan menghasilkan buah yang berkualitas, tentunya kita harus memahami lebih detail apa itu pohon pepaya. Dan berikut ini, diskripsi yang bisa Anda pelajari perbagian yang kita sajikan.

Pohon Pepaya

Ini merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan yang cukup cepat dengan batang tunggal namun kadang-kadang juga bercabang. Perkiraan tingginya bisa mencapai 2-10 meter, memiliki batangnya lunak, lurus, silindris, berlubang, berair dan berwarna abu-abu DIperkirakan, diameter batangnya antara 10 hingga 30 cm.

Daun Pepaya

Daunnya bergerombol yang hanya ada pada ujung batang dan ujung cabang-cabang, memiliki tangkai memanjang. Biasanya daun pepaya memiliki diametrer sebesar 25 hingga 75 cm, tekstur halus, dengan ruas yang mencolok di tengah. Pada bagian atasnya berwarna hijau tua atau kuning hijau dengan banyak tulang ruas berwarna putih kekuningan. Tangkai daun berwarna hijau kekuningan bulat, mudah rapuh dan berlubang seperti pipa dengan panjangn antara 25 hingga 100 cm, dan ketebalan antara 0,5 hingga 1,5 cm.

Buah Pepaya

Ini memiliki bentuk dasar seperti telur dengan panjangnya antara 10 hingga 25 cm dan besar diameternya dari 7 hingga 15 cm. Buangnya berdaging dan berair dengan warna oranye atau kemerahan. Sedangkan kulit buahnya berwarna hijau kekuningan atau kuning atau oranye-kuning beralur. Terdapat biji kecil bulat berwarna hitam yang dilapisi aril transparan dan merekat pada dinding dalam buah.

Bunga Pepaya

Untuk bunganya sendiri ada tiga kelas klasifikasi, yakni betina, jantan dan hermafrodit. Dan berikut ini ciri ciri dari ketiga jenis bungan tersebut.

Betina: Bunga ini memiliki kelopak yang dibentuk oleh mahkota dari lima titik yang sangat jelas, di atasnya terdapat ovarium yang ditutupi dengan sepal yang biasanya memiliki warna putih-kuning total dan berbentuk kipas.

Jantan: Biasanya mereka tumbuh di pendulum lebih dari 50 cm dan pada akhirnya memiliki kelompok 15 hingga 20 florerillas. Ini dibentuk oleh tabung yang terdiri dari kelopak yang merekat dan di dalamnya Anda akan menemukan 10 benang sari. Bunga-bunga ini tidak mampu menghasilkan buah, jikapun berhasil menjadi buah, maka kualitasnya buruk dengan bentuk memanjang memanjang.

Hermafrodit: Mereka adalah bunga pepaya yang memiliki dua jenis kelamin, di mana ada tiga kelas berbeda

  • Pentandria: Ini mirip dengan bunga betina, tetapi memiliki lima benang sari dan ovarium lobed.
  • Elongata: Ia memiliki 10 benang sari dalam dua batch, bentuknya memanjang seperti ovarium dan akan menjadi buah memanjang.
  • Teratur: Seperti namanya, bentuknya tidak teratur dan menghasilkan buah yang cacat.

Cara Menanam Pepaya

Untuk melakukan penanaman pepaya sebaiknya dengan memberikan jarak idel antar tanaman sekitar 3 meter. Lubang harus dibuat dengan kedalaman 80 cm dan lebar dengan diameter sekitar 50 cm. Saat melakukan transplantasi atau penanaman, usahakan agar batang tidak ikut terendam dalam tanah untuk mencegah pembusukan.

Tak berbeda jauh dengan tanaman lain, pohon pepaya juga memiliki karateristik terkait dengan ikim dan tanak. Dan berikut ini iklim dan tanah cocok untuk pohon pepaya yang akan Anda tanam.

Iklim

Baik panas maupun dingin, kelembaban sangat penting untuk pengembangan budidaya pepaya yang tepat. Area dengan curah hujan rata-rata 1800 mm/tahun menjadi tempat yang sesuai untuk menanam pepaya. Sedangkan suhu yang baik berada antara 20 hingga 22 derajat Celcius,.

Tanaman ini tidak mampu bertahan pada cuaca dingin atau suhu rendah. Meskipun dia dapat bertahan, kemungkinan besar buahnya memiliki kualitas yang buruk. Dikebanyakan kasus, bahkan tanaman lebih cepat mati. Tanaman ini membutuhkan ikloim yang hanya dan juga paparan sinar matahari yang cukup untuk menghasilkan buah yang manis.

Tanah Yang Baik Untuk Budidaya Pepaya

Pohon pepaya mampu tumbuh dan berkembang hampir d semua jenis tanah selama mereka ringan, subur, lunak dan dalam. Karena batang dan akarnya lunak, mereka tidak cocok untuk ditanam di tanah yang terlalu basah dan padat dengan drainase yang buruk, karena akan mengakibatkan akarnya membusuk.

Pemupukan

Pada bulan-bulan pertama budidaya tanaman pepaya, Anda perlu melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk amonia sulfat yang bisa Anda terapkan melalui irigasi. Setiap tanaman pepaya membutuhkan 0.1 kg pupuk dengan interval 2 minggu yang bisa dilakukan selama 6 bulan sejak penanaman. Setelah itu, pupuk di tingkatkan menjadi 0.2 kg dengan interval yang sama.

Irigasi

Hampir semua tanaman membutuhkan air untuk kehidupan mereka, tak berbeda juga dengan budidaya pepaya agar cepat berbuah ini. Metode pengairan yang paling umum digunakan dan cocok adalah microscattering dan dripping. Namun ada juga yang menggunakan metode sprinkler dan gravitasi, tetapi kurang menguntungkan untuk tanaman ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa tanaman ini membutuhkan air hingga 25 liter per hari, tetapi itu tergantung pada banyak faktor terutama musim. Oleh karena itu, yang terbaik bagi tanaman ini adalah menentukan daun dan frekuensi irigasi untuk memanfaatkan air dengan lebih baik.

Jika tidak ada informasi spesifik, Anda dapat melakukan irigasi gravitasi dua kali seminggu. Jika tidak ada informasi spesifik, Anda dapat melakukan irigasi gravitasi dua kali seminggu. Namun perlu Anda ingat untuk menyiramnya sedekat mungkin dengan tanaman agar lebih mudah diserap.

Pembuahan

Setelah tanaman berbunga, mereka akan membentuk dan menghasilkan buah. Dalam beebrapa hari buah akan semakin besar dan siap untuk dipetik. Buah yang sudah matang dan siap dipetik biasanya berubah warna dan kehilangan warna hujaunya. Bisa berwarna kuning atau kemerahan dan tekstur buah mulai lunak. Namun, ada beberapa varietas seperti Betty yang tidak berubah warna.

Pemanenan

Panen buah pepaya biasanya bisa Anda lakukan antara 7-8 bulan setelah tanam. Saat proses pemanenan masal, disarankan untuk mensortir buah-buahan sesuai dengan kondisi dan segera memisahkan buah yang rusak agar tidak membuat kerusakan pada buah lain.

Sedangkan untuk proses pengumpulan hasil panen, Anda bisa melakukannya dengan cara seperti berikut ini:

  • Lakukan pengumpulan secara manual, jika ini tidak memungkinkan, bisa dilakukan dengan alat atau perangkat pengumpul seperti tas atau keranjang.
  • Gunakan pisau tajam atau gunting yang didesinfeksi dengan baik.
  • Buah-buahan harus dipanen dengan memotong setengah dari tangkai.
  • Lakukan pemanenan dengan bersama sebelum jam 11 pagi atau setelah jam 4 sore.
  • Jangan gunakan tas, kotak, atau keranjang yang dapat menyebabkan kerusakan pada buah-buahan.
  • Gunakan gerobak yang dilindungi busa untuk transportasi lapangan dan pisahkan buah-buahan dengan busa.
  • Jangan biarkan pepaya terkena hujan, atau matahari terlalu lama.
  • Klasifikasikan buah berdasarkan ukuran dan berat.
  • Bersihkan debu, lumpur dan zat asing yang mengganggu.
  • Pisahkan buah-buahan yang belum matang, bentuk tidak seragam, memar atau luka, terbuka dan terkena penyakit atau hama.

Hama dan Penyakit Pepaya

Tidak berbeda jauh dengan tanaman lain, hama sangat berbahaya dalam budidaya pepaya yang dapat menyebabkan kerusakan pada batang, daun dan buah-buahan, dan kadang-kadang menularkan penyakit serius yang dapat menghancurkan perkebunan. Hama utama yang biasa menyerang tanaman pepaya termasuk kutu daun, kutu kebul dan lalat pepaya.

Sedangkan penyakit utama adalah sebagai berikut: Antraknosa dari buah Colletotrichum gloesporioides, Embun tepung dan Virus mosaik.

Nah, sahabat JogloNesia, itulah tadi bagaimana cara budidaya pepaya agar cepat berbuah yang bisa menjadi referensi Anda dalam berkebun. Semoga bisa membantu Anda dalam menanam pohon pepaya yang baik.